Senin, 14 September 2009

Penebusan Perhiasan di Pegadaian, Meningkat

Kota Bima, Bimeks.-
Lebaran tanpa pakaian baru, terasa tak lengkap bagi sebagian masyarakat. Termasuk tanpa perhiasan. Gambaran itu juga setidaknya dilihat dari mulai meningkatnya angka penebusan perhiasan di Perum Pegadaian Cabang Bima menjelang Idul Fitri 1430 Hijriyah.
Pjs Kepala Perum Pegadaian Cabang Bima, Budi Santoso, SE, menyebutkan, berbeda dengan saat menjelang Lebaran tahun lalu, menjelang Idul Fitri 1430 Hijriyah, angka penebusan atau pelunasan perhiasan meningkat. Bahkan, terakhir sejak awal September lalu, pelunasan kredit mencapai Rp2,45 miliar dengan rata-rata Rp203 juta/hari atau meningkat sekitar 8-10 persen dari biasanya.
Padahal, sebelumnya, angka permohonan kredit bisa mencapai Rp2 miliar lebih dengan rata-rata Rp189 juta/hari. “Kalau tahun lalu menjelang ramadhan banyak yang menggandai barangnya sampai kami harus pinjam tambahan uang ke Kanwil, tapi tahun ini malah terbalik,” ujar Budi di Monggonao, Senin (14/9).
Dikatakannya, tingginya angka pelunasan kredit atau penebusan perhiasan di Pegadaian itu dipengaruhi menurunnya harga emas di pasaran. Hal lainnya dipengaruhi juga oleh tingkatan ekonomi masyarakat, terlebih karena didorong tradisi masyarkaat yang biasa menggunakan perhiasan saat Lebaran.
“Kita perkirakan ini hanya bertahan sekitar seminggu, nanti setelah itu masyarakat pasti datang meminta kredit lagi,” ujarnya.
Budi menambahkan, jaminan permintaan kredit didominasi jenis perhiasan, sisanya barang elektronik. Hal itu karena harga perhiasan di pasaran cenderung statis, berbeda dengan elektornik yang cenderung fluktuatif. Bahkan, bisa anjlok sewaktu-waktu.
“Kalau yang kami terima rata-rata perhiasan, kalau elektronik kita lihat dulu kriterianya, jenis dan tipenya,” pungkasnya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar