Kota Bima, Bimeks.-
Pembagian kelambu dilakukan Puskesmas Rasanae Timur kepada warga Juli 2009 lalu sebanyak 200 unit. Hasilnya dinilai dapat menekan angka penderita malaria di wilayah setempat.
Tidak hanya itu. Fungsi kelambu itu menciptakan rasa aman bagi pengguna dari gangguan nyamuk malaria. Dari data yang diperoleh, 11.635 pasien yang datang ke Puskesmas Rasanae Timur dan 186 pasien di antaranya klinis malaria atau yang diperiksa darahnya. Namun, hanya 52 pasien positif penderita malaria.
“Data ini kami himpun dari Januari hingga Juli 2009, sedangkan Agustus hingga kini belum ada penderita,” ujar petugas malaria Puskesmas Rasanae Timur, Anisa, di Puskesmas setempat, Jumat (11/9).
Pada tahun 2008, katanya, yang berkunjung ke Puskesmas 10.034 pasien dengan 186 klinis malaria dan 68 di antaranya positif malaria. Bahkan, tim Monev malaria dari Provinsi NTB, dr Jelantik, yang menyaksikan data itu menilai program kelambu itu bisa diteruskan.
Hal senada dikemukakan bidang yang menangani ibu hamil Puskesmas Rasanae Timur, Sri Utami. Ketepatan sasaran pembagian kelambu sangat bermanfaat bagi ibu hamil, apalagi fungsi kelambu tak bisa mendekati kelambu dalam jarak satu meter. Jika ada nyamuk yang nekat akan mati terkapar.
Tidak hanya nyamuk yang mati, tuturnya, tetapi juga kecoa dan beberapa serangga lainnya tak berani mendekat karena kelambu itu sudah disamprot dengan obat anti-nyamuk malaria. “Kelambu ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil yang diharapkan tidak mengganggu kelahirannya,” katanya.
Dia berharap program ini dapat dilanjutkan karena banyak keluarga miskin menantikan pembagian kelambu lagi. (BE.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar