Kota Bima, Bimeks.-
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima dan kalangan pondok pesantren (Ponpes) mendukung sepenuhnya aparat Polresta Bima membongkar gudang penyimpanan Miras di Penaraga, Senin siang. Tindakan itu harus didukung oleh semua komponen masyarakat.
“Ini adalah prestasi tersendiri yang patut didukung oleh semua lapisan masyarakat dan membantu aparat dalam mengungkap kemaksiatan di Kota Bima, salah satunya adalah pemberantasan miras,” ujar Ketua MUI Kota Bima, Drs H Yasin Abubakar. Selasa.
Dia juga menyesalkan peredaran barang haram itu, apalagi saat bulan Ramadan. Segala bentuk Miras dalam Islam haram hukumnya. Yasin yang dihubungi di kantor MUI, berharap agar pemilik Miras itu sadar akan tindakannya dan penyidik membekuk para pemilik Miras lainnya di tempat lain.
Saat ditanya dugaan adanya pihak-pihak tertentu yang mendukung dari belakang peredaran Miras itu, dia mengaku kecewa jika ternyata ada. Pihak Kepolisian diharapkan lebih intensif lagi dalam berpatroli terhadap penyelundupan Miras di Dana Mbojo.
Dihubungi terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpres) Al-Husainy Bima, Drs H Ramli Ahmad, menyayangkan atas kejadian itu dan sangat kecewa terhadap masyarakat Muslim yang mengonsumsi barang haram itu. Dikatakannya, Miras adalah indikator atau pemicu perbuatan maksiat yang lain. Masyarakat yang meneguk Miras harus mengetahui bahwa dalam Quran sudah jelas bahwa Miras dan sejenisnya adalah haram.
Dia juga kuatir terhadap generasi muda Kota Bima dan mengingatkan jangan sampai terlibat dalam perbuatan maksiat.
“Upaya yang dilakukan oleh pihak Kepolisian adalah mulia dalam menyelamatkan generasi dalam keterpurukan moral,” katanya di kediamannya, Kelurahan Monggonao, Rabu (9/9).
Kepada Remaja Masjid (Remas) Kelurahan Penaraga, mantan qari internasional ini, agar terus membantu dalam pengungkapan peredaran barang haram itu dan jangan pernah melihat begitu saja maksiat di depan mata. “Islam menganjurkan agar memberantas maksiat,” ujarnya.
Dia mengecam keras terhadap peredaran Miras di Kota Bima dan mengingatkan orang tua agar selalu memelihara, mengawasi pergaulan anak, sehingga tidak terjerumus dalam lembah kemaksiatan itu. Lalu apa yang dilakukan Ponpres Al-Husainy? Katanya, selalu menghidupkan majelis taklim, majelis zikir, dan majelis tilawatil Quran, sehingga dapat membentengi diri dari godaan yang menjurus ke arah maksiat.
“Tidak hanya itu, agar lingkungan pendidikan lebih ekstra dalam membantu siswa terhadap perkembangan akhlak,” katanya. (K02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar