Dompu, Bimeks.-
Nelayan Pulau Bajo Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, Minggu (4/10) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, dikejutkan dengan guncangan gempa. Sebelumnya, angin kencang menerjang wilayah teluk Saleh itu dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu menguatirkan mereka.
Meski kekuatan gempa dalam skala rendah, namun tetap saja mencemaskan masyarakat atau nelayan setempat. Mereka pun urung melaut. Warga pun memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Ketakutan mereka membuncah menyusul berbagai pemberitaan media massa tentang dahsyatnya gempa di Padang dan Jambi. Guncangan di ranah Minang itu menyebabkan ratusan jiwa tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Sekitar 80 persen bangunan luluh-lantak.
Kamarudin, warga Pulau Bajo, mengaku saat turun melaut tiba-tiba angin kencang berhembus disertai gempa. Kendati kekuatan gempa dalam skala rendah, namun menyebabkan warga kuatir. Ketakutan itu semakin tinggi, apalagi mendengar dahsyatnya gempa di Sumatera Barat dan sekitar. “Kita betul-betul cemas,” ujarnya.
Apalagi, katanya, mereka yang bermukim di tengah laut sangat rentan dengan tsunami.
Kekuatiran serupa juga dialami warga lainnya di wilayah pesisir Hu’u, Kempo, Cempi, dan Kilo. Mereka mengakui beberapa hari terakhir ini angin kencang sempat terjadi di sekitar perairan bagian selatan dan utara Dompu. “Kita tetap sangat kuatir ada angin kencang dan gempa,” ujar Karim, warga Cempi di Setda Dompu, Senin (5/10).
Rupanya, warga yang tinggal di daratan juga dalam buncahan kekuatiran yang sama. Apalagi dalam beberapa hari lalu, sempat mendung yang menyebabkan kanvas langit hitam-kelam. Ditambah lagi dengan gencarnya pemberitaan media cetak dan elektronik mengenai gempa di Padang dan Jambi yang menewaskan ratusan korban jiwa dan telah meluluhlantakan bagunan.
“Kita juga sempat kuatir dengan gempa yang terjadi di Sumatera,” ujar Ridwan, warga Rasanggaro Kelurahan Montabaru.
Dia mengakui bersama warga lainnya sempat shalat untuk meminta agar dijauhkan dari bala bencana. (BE.15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar