Bima, Bimeks.-
Marhaban ya Ramadan. Sabtu (22/8) umat Islam akan merayakan bulan suci Ramadan, bulan penuh keberkahan. Bagaimana seharusnya umat Islam menyambutnya?
Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Bima, HM Said Amin, BA, mengajak ummat Islam, khususnya di Bima, menyambutnya dengan gembira. Perintah menyambut bulan suci ini dengan suka cita sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW. “Barang siapa yang merasa gembira dan senang dengan kedatangan bulan Ramadan, maka jasadnya diharamkan oleh Allah untuk dibakar api neraka.”
Menyambut Ramadan dengan kegembiraan, jelasnya, yakni dengan melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan Rasul. Antara lain melaksanakan ibadah Ramadan dengan kesungguhan dan ikhlas karena Allah pada siang hari. “Pada malam hari melaksanakan ibadah sunnah,” katanya kepada Bimeks, Kamis (20/8), di kantor MUI Kabupaten Bima.
Ibadah sunnah yang dimaksudkannya, shalat tarawih, tahajud, dan witir. Selain itu, berzikir bersama atau sendirian di masjid, mushalla, tempat pertemuan keagamaan, maupun di rumah.
Said menyerukan agar melaksanakan amalan-amalan ibadah, seperti pengajian agama atau diskusi keagamaan yang berkaitan dengan Ramadan. Disamping itu, menambah santunan berupa shadaqah dan infak kepada fakir miskin atau yang membutuhkannya. Semua itu untuk mendapatkan nilai pahala yang paling besar di sisi Allah SWT. “Ramadan itu bulan untuk menambah rejeki orang mukmin yang mau beramal,” jelasnya.
Dalam sabda Nabi, dikatakan “Telah datang kepada kamu bulan Ramadan yang penuh berkah, bulan yang agung dan malam dimana didalamnya ada satu malam Lailatul Qadar yang nilai ibadahnya sama dengan nilai ibadah 1.000 malam.”
Diungkapkannya, barangsiapa yang melaksanakan suatu perbuatan sunnah, maka nilai sebagai suatu perbuatan fardu. Apabila melaksanakan perbuatan yang wajib, maka sama dengan 70 kali nilai fardu.
Bulan Ramadan juga, kata Said, sebagai ajang solidaritas Islam agar untuk setia kawan. Barangsiapa yang memberi sesuatu untuk berbuka puasa pada orang lain, dinilai dengan pengampunan dosa oleh Allah. Orang itu juga mendapat pahala seperti pahala orang yang diberikan sesuatu untuk berbuka puasa. Selain itu, diberi pelaha seperti memerdekakan seorang budak.
Diiingatkannya, Ramadan dibagi dalam tiga bagian. Sepuluh hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua pengampunan, dan 10 hari ketiga pembebasan dari neraka. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar