Rabu, 05 Agustus 2009

Proyeksi Pendapatan Kabupaten Bima 2010 Rp709 Miliar

Bima, Bimeks.-
Proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Bima tahun 2010 diperkirakan lebih dari Rp709 miliar. Dana itu bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lainnya.
Hal itu disampaikan Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, saat sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bima tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2010, Rabu (5/8).
Dijelaskannya, dari PAD diperkirakan lebih dari Rp23 miliar, jumlah itu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya Rp20 miliar atau naik 1‘5 persen. Dana perimbangan direncanakan Rp614,7 miliar. Naik 15 persen dari tahun sebelumnya Rp534,5 miliar. “Peningkatan itu bersumber dari pos dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus,” ujarnya.
Sumber lainnya, sebut Ferry, dari pendapatan daerah yang sah direncanakan Rp71,7 miliar lebih. Jumlah itu menurun dari target tahun sebelumya Rp102,3 miliar atau 29,82 persen.
Untuk belanja, kata Ferry, direncanakan sebesar Rp756,5 miliar lebih. Terdiri dari belanja tidak langsung yang direncanakan Rp431,3 miliar atau naik 16,06 persen dari tahun sebelumnya Rp371,6 miliar. “Beberapa kebijakan yang mempengaruhi peningkatan belanja tidak langsung, karena rencana kenaikan gaji PNS, gaji 13 dan persiapan rekruitmen CPNSD formasi 2010,” katanya.
Selain itu, naiknya belanja tidak langsung karena adanya Pemilu Kepala Daerah 2010. Sementara belanja langsung direncanakan Rp325 miliar. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya Rp296,6 miliar atau 9,61 persen.
Meningkatnya belanja langsung, kata dia, karena adanya peningkatan alokasi anggaran yang diarahkan pada delapan program prioritas. Untuk pembiayaan pada 2010 direncanakan dangan 2009 Rp13,3 miliar. Jumlah itu terdiri dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2009 Rp9,8 iliar dan penerimaan kembali pinjaman Rp3,5 miliar.
Sementara dalam pos pengeluaran dirancanakan Rp1,8 miliar. Dana itu diarahkan untuk pembiayaan modal, dengan demikian terdapat pembiayaan Netto sebesar Rp11,4 miliar.
Delapan program prioritas yang dimaksudkannya, peningkatan produksi, nilai tambah dan pemasaran produksi pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas industri kecil dan menengah. Pengembangan pariwisata melalui penyediaan infrastruktur periwisata dan promosi.
Selain itu, katanya, pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif koperasi, usaha kecil menengah (KUKM), serta lembaga keuangan mikro lainnya melalui peningkatan akses permodalan. Peningkatan kualitas SDM melalui akses pendidikan dan kesehatan.
Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pemindahan ibukota kabupaten Bima. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah serta peningkatan kualitas lingkungan hidup. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar