Dompu, Bimeks.-
Pemilihan calon ketua DPRD Dompu di di gedung Partai Golkar Dompu, Senin (31/8), berlangsung ricuh. Ada tiga kandidat yang telah memenuhi syarat yang akan dipilih, yakni Drs Hidayat Ali, Drs Safrin AM, dan Abdul Fakkah.
Rapat dihadiri seluruh PD Partai Golkar Dompu, namun tidak dihadiri oleh pengurus kecamatan. Dari DPD NTB diwakili Isfi. Dalam rapat itu sempat terjadi kericuhan antar peserta rapat dan pimpinan sidang. Apalagi, ditambah dengan teriakan masing-masing pendukung calon. Hampir semua peserta rapat menginginkan agar proses pemilihan divoting. Tujuannya agar proses pemilihan berlangsung lancar, tertib, dan tanpa intervensi dari pihak manapun.
Tapi, pimpinan rapat yang juga calon ketua pimpinan DPRD, Drs Hidayat Ali, dan anggotanya Drs HA Rasul dan wakil DPRD I NTB menginginkan rapat itu ditunda dan dikirim ke pemerintah pusat untuk meminta penjelasan selanjutnya.
“Saya tetap menggunakan surat edaran yang dikirim oleh pusat sebagai pedoman dalam pimpin rapat itu. Seperti pada poin nomor tujuh, jika terdapat permasalahan yang tidak terselesaikan dalam rapat pleno sebagaimana angka enam, maka keputusan penetapan calon diserahkan kepada pimpinan Partai Golkar satu tingkat di atasnya,” kata Rasul kepada wartawan.
Katanya, karena tidak menghasilkan apa-apa, terpaksa keputusan calon diserahkan kepada pimpinan partai Golkar satu tingkat di atasnya. “Tadi juga telah mendapatkan persetujuan dari peserta rapat agar menyerahkan persoalan ini ke pusat. Makanya, rapat itu di-deadlock,” tegasnya.
Utusan DPD I Golkar NTB, Isfi, membantah keberpihakannya pada salah satu calon. “Saya datang menghadiri acara pemilihan calon ketua dewan di Dompu itu, atas nama tugas, bukan pribadi. Dan saya tidak ada keberpihakan pada siapapun. Dan terpaksa pemilihan ketua dewan dilanjutkan ke pusat,” katanya.
Acara pemilihan itu dihadiri semua pengurus partai berlambang pohon beringin dan dikawal aparat Polres Dompu. (BE.15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar