Kota Bima, Bimeks.-
Suasana histeris mewarnai pemakaman Ded (19 tahun) yang tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh terbakar. Ibu korban, Nurseha, pingsan saat pemakaman berlangsung di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jatibaru, Senin (31/8).
Mobil ambulans yang mengangkut jenasah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 12.0 Wita. Ratusan warga datang ingin melihat kondisi Ded. Keluarga korban menyambut kedatangan dengan isak tangis.
Banyak warga yang ingin melihat kondisi korban. Desak-desakan pun tidak terhindarkan. Suasana dalam rumah pun gerah, karena banyaknya warga yang ingin melihat kondisi Ded.
Seorang kerabat korban sempat mengamuk ketika melihat kondisi korban yang sulit dikenali karena terbakar. Dia melompat dari jendela, hendak mencari pelaku. Namun, oleh kerabat dan warga lain mencoba menenangkan.
Sikap seorang keluarga korban, menyebabkan yang lain histeris. Lantaran banyaknya warga yang berdesak-desakan, jenasah korban dibawa ke masjid.
Usai dishalatkan di masjid, jenasah korban dibawa ke TPU Jatibaru. Ratusan warga mengantar Ded ketempat peristirahatan terakhir. Ibu korban tidak kuasa melihat anak tunggalnya yang dimasukkan ke liang lahat.
Isu yang beredar, pascapemakaman akan ada reaksi dari warga ternyata tidak terjadi. Suasana tetap kondusif. Tidak ada penjagaan ketat yang dilakukan aparat. Hingga sore hari suasana di Jatibaru tenang, tidak ada kerumunan warga.
Sebelumnya, mayat dua korban yang tewas diotopsi di RSUD Bima. Mayat korban awalnya hendak dibawa melintasi Jatibaru. Namun, karena pertimbangan keamanan, sehingga polisi membawa jenasah melewati Sape.
Ambulans Kepolisian yang membawa dua mayat tiba di RSUD Bima dini hari sekitar pukul 02.00 Wita. Ratusan warga telah menunggu kedatangan korban. Hanya saja, aparat menghalau warga agar berada di luar rumah sakit.
Setibanya di RSUD Bima, dua mayat dibawa ke ruang jenasah untuk diotopsi. Jenasah Ded lebih dulu diotopsi, karena kondisi tubuhnya yang hangus terbakar dan sulit dikenali.
Kapolresta Bima, AKBP Tjatur Abrianto, SIK, mengatakan otopsi jenasah untuk kepentingan penyelidikan. Keduanya diduga menjadi korban amukan masa warga Desa Kole Kecamatan Ambalawi. “Selanjutnya kami akan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan,” katanya di RSUD Bima, Senin dini hari. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar