Kota Bima, Bimeks.-
Sudahkah dam Salo di Kelurahan Penaraga dibersihkan? Belum! Kondisinya masih seperti beberapa hari lalu, masih dipenuhi sampah. Kenyataan itu disayangkan.
Rencana pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima dan Mapala Londa SDTKIP Bima untuk membersihkan sampah yang mengendap di Dam Salo batal. Pembatalan ini karena terjadi kesalahan informasi antara pemerintah dengan dengan komponen generasi muda ini.
Ketua DPD KNPI Kota Bima, Syarifuddin Lakey, SH, menjelaskan, pada pertemuan awal dengan Wakil Wali Kota Bima beberapa waktu lalu disepakati akan menyiapkan dana stimulant Rp10 juta untuk menyewa peralatan berat untuk mengeruk timbunan sampah yang sudah mengeras di bawah jembatan. Selanjutnya, sampah yang telah diangkat keluar, akan segera diangkut dalam truk dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Namun, ketika proses pencairan dana dilakukan malah terhambat. “Saat sampai pada bendahara, rekomendarsi Wakil Wali Kota dimentahkan dengan alasan yang dibuat-buat. KNPI tidak meminta dana untuk pekerjaan ini,” ujarnya Senin (27/7) di Tanjung. Rencananya, berdasarkan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bima, Sabtu (18/7) lalu, disepakati pengerjaan akan dilakukan pada Rabu (22/7) dengan asumsi dana Rp10 juta untuk sewa alat berat cair. Namun, karena kendala dana belum juga dicairkan, hingga kini tidak bisa dilakukan.
Saat itu, juga disepakati Dinas intasnsi terkait seperti Dinas PU dan Dinas Tata Kota juga akan dilibatkan, terutama menyediakan truk dan alat beratnya. “KNPI dan Mapala Londa bukan memroyekkan pekerjaan ini, tetapi men-support pemerintah yang kita lihat lambat menangani,” jelas Abdul Haris, Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bima.
Menurutnya, selama ini dinas yang berkaitan selalu saling lempar tanggungjawab. Padahal, pendangkalan dam Salo sangat berbahaya, karena tumpukan sampah di bawahnya menghalangi arus air. Bahkan, kini kini telah ditumbuhi pepohonan.
“Ini sebenarnya tugas pemerintah, tetapi kita hanya menunjukkan kepedulian saja,” tegasnya.
Haris mengakui, berdasarkan pengamatan dan analisisnya, jika masalah dam Salo tidak segera diseleaikan, maka dikuatirkan akan terjadi bencana seperti Situ Gintung. “Kalau sewaktu-waktu hujan lebat turun dan banjir datang maka tumpukan sampah itu akan menjadi perusak yang luar biasa,” ujarnya. (BE.14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar