Rabu, 05 Agustus 2009

Keunggulan Bawang Keta Monca Didemontrasikan


Bima, Bimeks.-
Tidak hanya terkenal dengan jumlah produksinya, potensi bawang merah Kabupaten Bima khususnya varietas Keta Monca, kini menjadi salah satu varietas unggulan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah pusat. Selain itu, dikembangkan di Kabupaten Pamekasan dan Kota Palu.
Rabu (5/8), Direktur Perbenihan, Sarana Pertanian, dan Hortikultura Ditjen Pertanian, Ir Nana Laksana, MM, Peneliti Pertanian Unram, Ir Tarmizi, Kepala BPSP-TPH Provinsi NTB, Ir Abdullah MS, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertapa) Kabupaten Bima, Ir Nurdin Ahmad, meninjau lokasi demonstrasi benih unggul (Dembul) bawang merah Keta Monca Desa Sakuru Kecamatan Monta.
Saat itu, Nana mengatakan, untuk pengembangan potensi bawang merah dalam negeri saat ini, pemerintah pusat menetapkan sejumlah pusat perbenihan. Salah satunya Kabupten Bima, selain Pamekasan dan Kota Palu. “Khusus di Kabupaten Bima, kita punya kepentingan tersendiri untuk pengembangan bawang, termasuk karena pemerintah dan petani punya komitmen mengembangkan varietas itu,” ujar Nana.
Diakuinya, selain untuk meningkatkan produksi bawang merah petani, program pengembangan bawang merah melalui benih unggul bersertifikati itu diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap bawang merah impor. Pasanya, selama ini Indonesia kerap mengimpor bawang menyusul minimnya produksi dalam negeri.
Selain Keta Monca, varietas Super Philip juga menjadi primadona tersendiri bagi petani di Bima saat ini. “Kita berharap nanti petani bisa menggunakan benih bersertifikat, karena selama ini produksi bawang Bima cukup dikenal. Namun, sebatas diketahui sebagai varietas Bima, kita harap ini juga bisa menjawab kebutuhan nasional,” katanya.
Nana mengatakan, secara umum, beberapa daerah tertentu memiliki varietas yang lebih spesifik dan potensi keunggulan. Namun, selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, karena keterbatasan pengetahuan petani tentang cara pemanfaatan dan pengembangannya. Ke depan, Kabupaten Bima diharapkan bisa menjadi sentra bawang untuk memenuhi kebutuhan nasional, minimal lebih dari 1000 ton.
Khusus untuk pengembangan benih bermutu varietas unggul bawah merah di Kabupaten Bima, ujar Nana, pemerintah pusat menyiapkan 10 penangkar benih pada sembilan desa. “Untuk pengembangannya juga, kita coba memancing petani dengan menyiapkan sarana transportasinya dengan kendaraan pick up,” katanya.
Nana menambahkan, selain dukungan dan perhatian pemerintah pusat, diharapkan ada perhatian dan sinkroniasi program pengembangan benih bermutu varietas bawang merah itu dari pemerintah melalui sokongan dana APBD sehingga penangkar bawang juga bisa berkembang.
Tidak hanya mengunjungi lokasi dembul, Dirjen Pertanian dan rombongan juga berdialog dan menyosialiasikan penggunaan benih unggul itu kepada sejumlah petani yang mengikuti Dembul dan dipusatkan tak jauh dari lokasi pengembangan varietas Keta Monca itu.
Saat itu sejumlah petani sempat menyatakan, intervensi pemerintah dalam penanganan harga bawang merah di pasaran yang cenderung fluktuatif.
Kepala Dispertapa Kabupaten Bima, Ir Nurdin Ahmad mengatakan, selain peningkatan produksi bawang berdaya jual, program benih bermutu varietas Keta Monca diharapkan dapat mengangkat nama Kabupaten Bima.
“Kita berharap melalui program ini dapat mengangkat nama daearh dan memberikan dorongan bagi masyarakat di daerah, masyarakat lebih memikirkan dan menghasilkan produksi bawang bersertifikat regional dan nasional, bahkan internasional,” kata Nurdin.
Diakuinya, selama ini pengembangan bawang merah di Kabupaten Bima hanya terbatas pada pengalaman petani tanpa didasari pengetahuan perbenihan, sehingga hasilnya tidak begitu maksimal. Beberapa petani mengembangkan bawang merah dengan cara menukar benih antara kecamatan. Misalnya antara Sape dengan Monta tanpa ada kepastian sertifikasi benih. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar