Bima, Bimeks.-
Kasus HIV/AIDS kini telah merambah daerah Bima. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTB menetapkan semua daerah di NTB masuk dalam zona merah. Apalagi, kini kasus merata terjadi di NTB. Hal itu mengemuka saat sosialisasi HIV/AIDS di Paruga Parenta oleh KPA Provinsi NTB, Selasa (1/9).
Ketua KPA Provinsi NTB, Drs Muchtar, SE, mengaku sosialisasi digelar karena sudah ada kasus di daerah Bima. Selain itu, akan dibentuk VCT yang khusus menangani masalah HIV/AIDS. VCT berhak menyimpulkan apakah seseorang benar mengidap HIV/AID atau tidak. Untuk itu, dia mengaku kaget dengan pemberitaan media di Bima yang memvonis seseorang menderita HIV/AIDS.
“Yang berhak mengatakan orang itu HIV atau AIDS adalah VCT, bukan dokter biasa. Itu pun VCT harus merahasiakannya. Hal itu sesuai dengan Perda Gubernur NTB Nomor 11 Tahun 2008,” katanya.
Dia tidak yakin, dua orang yang meninggal yang diduga AIDS, disebabkan virus mematikan itu. Bisa saja karena disebabkan penyakit lainnya, karena yang berhak menyatakan seseorang menderita virus itu adalah VCT.
Untuk itu, tahun ini akan dibangun tiga VCT di pulau Sumbawa. Untuk Kota dan Kabupaten Bima di RSUD Bima, RSUD Dompu, dan RSUD Sumbawa.
Sementara itu, Wakil Ketua KPA, dr Arsastra, MPh, mengatakan jika ada yang menderita HIV sebaiknya masyarakat tidak mengucilkannya. Namun, tetap menganggapnya sebagai anggota masyarakat.
Dia mengingatkan pegawai atau pejabat yang kerap mendapat tugas ke luar daerah agar berhati-hati. Jangan sampai saat menjalankan tugas, menderita virus itu. Meski kini telah ada obat yang dapat dikonsumsi, langkah terbaik adalah menghindar dari sikap atau perbuatan yang berisiko. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar