Bima, Bimeks.-
Untuk mengantisipasi isu kelangkaan pupuk untuk musim tanam 2009/2010, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dipertapa) Kabupaten Bima menggelar rapat koordinasi (Rakor). Rapat itu dipimpin Kepala Dinas Dipertpaa Kabupaten Bima, Ir Nurdin Ahmad.
Kepala Seksi Pengembangan Produksi Diperta Kabupaten Bima, Adnan H Adam, SSos, menjelaskan, saat Rakor itu Kadis memaparkan mengenai alokasi pupuk untuk 2009/2010 sebanyak 17.443,60 ton, jumlah itu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur NTB. Namun, yang sudah terealisasi dan sudah terpakai hingga 31 Juli sebanyak 9.736,27 ton, sehingga sisa alokasi sebanyak 7.567,17 ton.
Dipaparkannya, kebutuhan pupuk pada bulan Agustus hingga Desember 2009 sebanyak 9.745 ton, sehingga alokasi pupuk untuk Kabupaten Bima masih minus sekitar 2.178 ton. Diprediksikan kebutuhan pupuk untuk musim hujan (MH) 2010 mendatang sebanyak 22.000 ton.
“Kita sudah buatkan usulan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi NTB melalui Kepala Bidan Produksi Tanaman Pangan mengenai jumlah alokasi untuk 2010,” kata Adnan mengutip Kadis dalam rapat di ruangan rapat kantor setempat, Selasa.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat jangan cepat terpengaruh oleh isu kelangkaan pupuk dan pestisida karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dispertapa tetap mengusakan sesuai kebutuhan masyarakat.
Diakui Kadis, katanya, pengawasan terhadap penyaluran pupuk dan pestisida belum maksimal karena kendala biaya operasional, sehingga di lapangan masih terjadi pelanggaran, seperti menaikkan harga yang tidak sesuai keputusan harga eceran tertinggi. Selain itu, terjadi pelanggaran wilayah seperti distributor yang memasuki wilayah yang bukan dalam kewenangannya.
“Kita berharap kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi dan karena pemerintah sangat peduli terhadap petani,” katanya. (BE.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar