Rabu, 05 Agustus 2009

Pasien HIV/AIDS Dipulangkan RSUD Bima

Kota Bima, Bimeks.-
Malang nian menimpa Ris, pasien positif HIV/AIDS asal Kelurahan Rabadompu KOta Barat Bima. Setelah terkatung-katung dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, hingga kini virus mematikan yang bersarang pada tubuhnya belum disembuhkan. Selasa (4/8), korban dipulangkan oleh pihak rumah sakit.
Abdullah, orang tua kandung Ris mengaku terpaksa memilih keluar dari RSUD Bima karena diperintahkan pulang oleh pengelola rumah sakit itu. “Kami tidak tahu lagi harus bagaimana, karena disuruh pulang, yah kami terpaksa pulang,” ujar Abdullah kepada wartawan saat menemani putranya meninggalkan RSUD Bima, Selasa (4/8).
Diakui Abdullah, sebenarnya keluarganya berharap putranya itu masih dirawat intensif, minimal di RSUD Bima jika pemerintah tak mampu membantunya menjalani perawatan di Mataram. Namun, hal itu sirna karena pihak rumah sakit memerintahkan anaknya itu pulang kampung atau keluar. Selain itu, keluarganya juga terbelit masalah ekonomi untuk perawatan putranya itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas RSUD Bima, dr H Sucipto membantah mengeluarkan paksa pasien itu. Menurutnya, pasien HIV/AIDS itu memang sudah layak dipulangkan, karena gejala awal yang dideritanya saat pertama kali dirawat sudah sembuh.
“Bukan dipulangkan paksa, karena melihat perkembangannya, makanya kami berani mengijinkan pulang, panas badannya sudah tidak ada lagi jadi kami melihat perkembangannya,” katanya.
Diakui Sucipto, selain alasan memiliki kesehatan perkembangan kesehatan yang positif, kebijakan RSUD itu juga dilakukan untuk menjamin kenyamanan pasien lain. Bukan karena tidak ada jaminan biaya perawatan dari pemerintah.
Sebelumnya, sejak dua pekan lalu RSUD Bima juga sudah menyarankan pasien itu agar ke Mataram, namun tak kunjung terealisasi karena belum mendapat respons dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima sebagai penyedia dana perawatan keluarga miskin itu.
“Sebenarnya sama saja di sini dengan di luar sana, yang penting dianya bisa jaga agar kondisinya tetap sehat dan tidak menurun, kalau untuk penyakit HIV/AIDS kan hingga saat ini belum ada obatnya,” katanya.
Kabag Kesra Setda Kota Bima H Agus Salim HI, SH, yang dihubungi menyatakan, tidak ada anggaran khusus yang disiapkan pemerintah untuk membantu pasien positif HIV/AIDS dalam APBD. Namun, pemerintah berupaya mengalirkan bantuan dari pos atau item lainnya. “Kalau di luar APBD kan tidak mungkin ada anggaran juga. Jadi pasti ujung-ujungnya kita harus ambil dari ABPD,” katanya.
Agus mengaku, hingga kemarin pemerintah belum dapat menyiapkan bantuan bagi pasien HIV/AIDS asal Rabadompu Barat itu karena sejumlah persoalan administrasi. “Pencairan itu tidak gampang, karena butuh proses. Jadi kita harapkan keluarga pasien itu bersabar dan insya Allah dalam minggu-minggu ini akan cair,” katanya.
Pada bagian lain, informasi yang dihimpun, pasien positif HIV/AIDS lainnya, Ar, asal Kecamatan Belo meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Bima sekitar dua pekan lalu.
Namun, untuk mengecek informasi itu pihak keluarga belum berhasi dikonfirmasi. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar