Kota Bima, Bimeks.-
Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah jawaban bagi masalah kesehatan. Untuk itu, PHBS menjadi salah satu prioritas Departemen Kesehatan (Depkes). Advokasi pentingnya PHBS itu akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB pada berbagai daeh di Bumi Gora.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Drs Sarjan APT, menjelaskan Jumat (14/8) nanti akan diadakan kegiatan advokasi PHBS di aula Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Kegiatan itu juga dilaksanakan di daerah lainnya oleh Dikes Provinsi NTB.
Diakuinya, kenyataan saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB urutan 32 dari 33 provinsi di Indonesia. Hal itu dilihat dari rendahnya indikator harapan hidup, yakni 60,9 tahun dan harapan hidup nasional 70,2 tahun. “Dengan angka kematian neonatal yang tinggi, mengindikasikan kondisi ibu saat hamil dan melahirkan masih memrihatinkan,” katanya dalam siaran persnya, Selasa (11/8).
Pentingnya PHBS, kata Sarjan, juga didasarkan pada teori ilmu kesehatan masyarakat yang dikemukakan oleh HL Bloom. Dimana derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi empat faktor, yakni keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku, dan lingkungan. Dua faktor utamanya adalah perilaku dan lingkungan. Untuk itulah, perlu ada intervensi terhadap perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. “PHBS perlu terus dimasyarakatkan,” katanya.
Kegiatan advokasi PHBS nanti diharapkannya dapat meningkatkan pemahaman stakeholder tentang PHBS. Memotivasi, melahirkan kepedulian, dan peran aktif stakeholder meningkatkan derajat kesehatan. Selain membangun strategi yang efektif dalam meningkatkan capaian PHBS di Kota Bima.
Untuk mempercepat pencapaian PHBS, perlu dukungan pemerintah atau pengambil kebijakan. Diharapkan dalam pertemuan advokasi nanti, para pengambil kebijakan memiliki gambaran tentang pentingnya PHBS.
Apalagi capaian rumah tangga sehat di NTB hanya 15 persen dari target 80 persen. Adanya kebijakan pemerintah, diharapkan meningkatkan capaian rumah tangga sehat.
Dalam catatan Bimeks, berbagai penyakit berbasis lingkungan dialami warga sehingga menganggu kesehatan mereka. Misalnya, diare, muntah-berak (Muntaber), demam berdarah, malaria, dan lainnya.Upaya peningkatan kesadaran PHBS terus dilakukan oleh pemerintah, terutama terhadap warga yang tinggal di pinggiran kota. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar