Kota Bima, Bimeks.-
SMKN 4 Kota Bima di Kolo menggelar Pesantren Kilat sejka 24 Agustus hingga 5 September. Kegiatan ini dihadiri puluhan taruna-taruni kelas dari dua program studi keahlian, yaitu Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan dan (Nautika Kapal Penangkap Ikan).
Kegiatan itu dipusatkan di Masjid Babbul Hikmah, mesjid terbesar di Kolo. Diisi dengan ceramah umum, praktik shalat, dan mengaji. Hal menarik adalah seluruh kegiatan diisi oleh guru, tidak mendatangkan pihak luar sekolah. Dampaknya, taruna-taruni tidak canggung bertanya dan menumbuhkan keakraban antara guru dan pelajar.
Ketua pelaksana pesantren kilat SMKN 4 Kota Bima, Suaeb, SPdI, menjelaskan tujuan kegiatan itu agar berpengaruh positif bagi taruna-taruni khususnya dan masyarakat luas ketika acara usai. Kegiatan itu diminati dna terlihat dari antusiasme mereka menyimak materi. “Mereka bertanya seputar permasalahan remaja yang mereka alami. Seperti yang ditanyakan taruni Nurbaini, tentang hukum berpacaran dan merayakan valentine yang diakui banyak dilakukan oleh teman-temannya,” katanya dalam pernyataan pers yang diterima Bimeks, Jumat sore.
Bahkan, beberapa siswa juga mengaku merasakan perasaan bersalah atas ketidaktahuan mereka tentang Islam dan berjanji mengubahnya setelah pesantren kilat.
Berbeda dengan sekolah lainnya, pesantren kilat di SMKN 4 merupakan tantangan bagi guru. Pasalnya, dalam keadaan berpuasa harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit dengan kendaraan roda dua di tengah teriknya matahari dan debu.
Namun, kata Suaeb, semangat guru-guru untuk memberikan bimbingan kepada taruna-taruni mampu mengalahkan tantangan yang dihadapi. Mereka berharap didikan dan bimbingan bagi taruna-taruni a menjadi amal ibadah. (K03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar