Bima, Bimeks.-
Mulai bermunculannya bakal calon Bupati/Wakil Bupati Bima dan pembentukan tim sukses, dikuatirkan dapat menimbulkan konflik lebih dini sebelum Pemilu kepala daerah dihelat. Meskipun pendeklarasian diri dianggap sah-sah saja, demi mencapai kepentingan politik.
Demikian pendapat akademisi STKIP Bima, Muhammad Tahir, MPd, kepada Bimeks via handphone (HP), Kamis (6/8).
“Mendeklarasikan diri agar tersosialisasi di tengah masyarakat sah saja. Asalkan ada etika dan norma politik yang harus diperhatikan bersama. Jadi deklarasi itu wajar,” tambahnya.
Demikian juga dengan membentuk tim pemenangan, dianggapnya wajar. Asalkan motivasinya bukan untuk menciptakan instabilitas daerah, apalagi pembentukannya lebih dini. “Hanya saja, kuatir kalau masing-masing bakal calon terlalu dini membentuk tim sukses, maka akan mulai menumbuhkan benih konflik,” ingatnya.
Meskipun, pembentukan tim konsekuensi logis dari keberpihakan masyarakat pada calon tertentu, namun harus dipikirkan bersama oleh calon bagaimana menjaga stabilitas daerah.
Tahir juga menyorot pembentukan tim Ferry Center yang sekaligus dimanfaatkan untuk sosialisasi program pemerintah. Dia menilai, Ferry terlibat pelangaran etik. Mestinya, jika ingin menyosialisasikan program pemerintah menggandeng organisasi yang sudah permanen.
“Pertanyaannya apakah tim Ferry Center adalah organisasi permanen atau sporadis untuk mencapai kepentingan politik tertentu?” tanyanya. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar