Minggu, 09 Agustus 2009

Biaya Nihil, Penderita HIV/AIDS Menyerah

Kota Bima, Bimeks.-
Setelah sempat terkatung-katung saat dirawat di RSUD Bima dan lama menunggu respons bantuan dari pemerintah, Ris (23) penderita positif HIV/AIDS, asal Rabadompu memilih tidak dirujuk (berobat) ke Mataram.
Sesuai surat pernyataannya yang disampaikan kepada Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Ris memilih tidak dirujuk karena tiga alasan. Apa sajakah itu? Yakni tidak mampu membayar biaya pengobatan selama dirawat, tidak memiliki biaya hidup selama di lokasi perawatan, dan tidak ada kesediaan keluarganya yang menemaninya selama menjalani perawatan di Mataram.
Sejumlah alasan Ris itu disampaikan Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dikes Kota Bima, Muhammad Ilham, SKM kepada wartawan, Jumat (7/8).
“Karena alasan itu, kami juga tidak memaksanya untuk menjalani perawatan di Mataram,” ujar Ilham di Dikes Kota Bima.
Diakuinya, hingga kemarin Dikes belum menerima kepastian pencairan bantuan pemerintah bagi penderita penyakit mematikan itu. Meski demikian, Dikes bakal tetap mengawasikeberadaan atau rutinitas penderita HIV/AIDS itu. Selain untuk mengontrol kesehatannya, langkah itu juga untuk menghindari kemungkinan menyebarnya penyakit itu. “Karena tidak mau dirujuk, sekarang minimal kita anjurkan agar mau dirawat di RSUD Bima,” katanya.
Ilham mengatakan, secara umum, memang tidak ada perbedaan mendasar perawatan di Bima maupun di Mataram. Jika pun dirujuk, warga Rabadompu itu hanya akan menjalani pemeriksaan di klinik VCT untuk lebih memastikan penyakit HIV/AIDS yang dideritanya.
“Hingga hari ini belum ada oba HIV/AIDS, dan perlu dipahami juga bukan AIDS yang menyebabkan kematian sebenarnya, tapi karena virus itu menyerang sistem ketahanan tubuh saja, sehingga bisa komplikasi,” katanya.
Pada bagian lain, warga Rabadompu lainnya, Bam, yang juga sama-sama dinyatakan positif mengindap HIV/AIDS beberapa waktu lalu oleh RSUD Bima, Jumat pagi, meninggal dunia karena lamban ditangani. Praktis, penderita penyakit mematikan itu tercatat sudah ada dua orang yang meninggal. Beberapa hari sebelumnya, Ar warga Kecamatan Belo juga tercatat meninggal karena penyakit yang mematikan itu. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar