Kamis, 27 Agustus 2009

Pasar Bandeng Palibelo Butuh Perhatian

Bima, Bimeks.-
Siapa yang tidak kenal dengan pasar bandeng di Kecamatan Palibelo? Pasar itu sudah puluhan tahun tidak mendapat perhatian pemerintah daerah.
Aksi pedagang yang menjajakan bandeng berbeda dengan pedagang di tempat lainnya. Mereka mendatangi pembeli di atas kendaraan yang berhenti. Meski kerap merasa terancam oleh lalu-lalang kendaraan lainnya.
Penjual bandeng, Yahya (40 tahun) mengaku untuk mengais rejeki harus berhadapan dengan bahaya, terutama oleh kendaraan yang lalu-lalang. “Untuk meraup keuntungan 40 ribu rupiah, nyawa kami menjadi taruhkan. Kami sudah sering melapor ke pemerintah desa, agar mem-perhatikan keadaan pasar ikan yang kami tempati saat ini,” katanya kepada Bimeks, Selasa (25/8).
Kepala Desa (Kades) Palibelo, M Jabar Muhammad, membenarkan ada aspirasi yang disampaikan para pedagang ikan agar diperhatikan. Laporan itu sudah disampaikan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan juga ke Bupati Bima tahun 2008 lalu.
Namun, kata dia, yang selalu menjadi alasan belum terpenuhinya keinginan pedagang itu adalah masalah lokasi. Bahkan, sempat diusulkan dalam proyek PNPM Mandiri (P2KP) untuk membangun pasar sederhana. Hanya saja, sampai saat ini pasar tradisional Palibelo masih seperti yang dulu, bahkan bertambah parah.
Kabid Ekonomi Bappeda Kabupaten Bima, Ir H Syamsuddin, membenarkan laporan Kades Palibelo tentang pembangunan pasar tradisional 2008 lalu. Hanya saja, yang menjadi kendala adalah lokasi. “Pasar tradisional tidak boleh dibangun dekat dengan jalan raya, apalagi pasar itu dekat dengan Bandara Sultan Muhammad Sultan Salahudin. Akan tampak kumuh apabila pasar tradisional dibangun di sekitar areal itu,” ujarnya di Palibelo, Rabu (26/8).
Syamsuddin menambahkan lokasi yang ditempati pedagang saat ini akan dibangun pintu gerbang Kabupaten Bima menuju ibukota kabupaten dan Central Governance. Faktor lokasi yang menghambat pembangunan pasar tradisional Palibelo tersebut.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Bima, Dr Mahjulan, mengatakan para pedagang ikan di Palibelo beberapa tahun ke depan bisa tersenyum lega, tahun 2011 nanti akan dibangun pasar industri perikanan. Tidak jauh dari lokasi yang ditempati sekarang. “Pembangunan pasar baru itu, bersumber dari APBN 2011 senilai 350 juta per pasar,” katanya.
Kenapa tidak dibangun 2010? Dijelaskannya, mulai 2010 mulai disusun perencanaan induk (master plan) dan studi kelayakan. Harapannya, selain untuk penjualan ikan, ke depan bisa berfungsi sebagai sentral pengolahan produksi dan pasar raya bandeng. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar