Kamis, 13 Agustus 2009

Waspadai Bahaya Kebakaran, Tingkatkan Kewaspadaan

Kota Bima, Bimeks.-
Kasus kebakaran kerap melanda rumah warga Kota dan Kabupaten Bima dalam beberapa bulan terakhir ini. Hampir semuanya karena kelalaian dan diduga masalah teknis kelistrikan. Nilai kerusakan pun sudah banyak.
Pihak Dinas Sosial Kota Bima melansir, sejak Januari-Agusutus 2009 sudah 28 bencana alam menimpa warga, sebagian di antaranya adalah kasus kebakaran.
Apa harapan warga soal kebakaran itu? Menurut pendapat warga Kota Bima, Muhammad, rangkaian kasus itu menandakan perlunya peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan peristiwa serupa terulang pada masa mendatang.
“Sebaiknya, memastikan sumber api mati sebelum meninggalkan rumah,” katanya kemarin menanggapi kasus kebakaran yang menimpa rumah warga Rabangodu, Kota Bima, Senin sore lalu.
Hal itu, katanya, penting tidak saja bagi pemilik rumah, tetapi juga bagi warga lainnya. Karena kejadian pada satu rumah bisa merambat pada rumah lain, apalagi didukung angin kencang dan letak rumah yang berdempetan.
Katanya, kejadian di Rabangodu pada Senin (10/8) sore adalah faktanya. Jika saja tak segera diantisipasi oleh warga dan pemadam kebakaran, api mengancam rumah lainnya. Harus disyukuri tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya kerusakan material saja.
Olehkarena itu, dia berharap agar kewaspadaan semakin ditingkatkan agar kejadian itu tak terulang. Kewaspadaan itu terutama pada wilayah yang jarak antar-rumah berdekatan dan pada lokasi pertokoan.
Sejumlah warga lainnya meminta agar tak lalai dengan ancaman bahaya kebakaran. Pasalnya, dampak yang ditimbulkannya tak hanya material, tetapi juga psikologis.
Menurut Nasir, trauma akibat kejadian seperti itu bisa menghambat aktifitas para korban menjalani hari-hari kehidupannya.
“Untuk itu, kewaspadaan ditingkatkan bersama. Sayang harta benda hilang beberapa saat karena dibakar api,” katanya di Manggemaci, kemarin.
Dia meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tetap mengingatkan petugas agar bersiaga dan cepat merespons laporan masyarakat. Kecepatan gerak petugas juga amat menentukan, karena selama ini sulit memadamkan api dengan cara manual, seperti denganember dan batang pisang. Dinilainya, selama ini petugas selalu cepat bereaksi dan segera menuju lokasi di mana laporan kejadian itu diterima. Bahkan, walaupun terhadap laporan iseng.
Dia menyesalkan tindakan usil warga beberapa waktu lalu yang menyampaikan laporan palsu kepada petugas soal kebakaran pada satu lokasi, padahal sesungguhnya hanya iseng. “Kalau kedapatan, mereka ini harus ditindak,” katanya. (BE.12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar