Kota Bima, Bimeks.-
Lagi-lagi, ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar mewaspadai bahaya kebakaran. Jangan meninggalkan rumah dalam kondisi tungku atau kompor menyala, karena bukan tidak mungkin menjadi awal petaka.
Seperti yang dialami Siti Nur dan Hasnun, warga RT 15 RW 06 Lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, Kamis (10/9) sekitar pukul 10.00 Wita. Rumah kayu sembilan tiang miliknya kini hanya tersisa puing-puing.
Nur yang sehari-hari pembuat dan penjual jamu tradisional Bima, lupa mematikan kompor saat keluar rumah. Hanya selang 10 menit, rumahnya sudah dikepung oleh ‘si jago merah’.
Dia mengaku, saat itu sedang membuat jamu dan memasak bahannya dengan kompor. Maklum sore hari haru dijual dan siang hari harus disiapkan. “Saya sempat tinggalkan rumah dan tidak mematikan kompor, kembalinya rumah terbakar,” ujarnya sambil menangis.
Warga mengaku sempat panik ketika melihat rumah korban terbakar. Namun, tidak ada yang mengetahui nomor telepon kantor pemadam kebakaran. “Saat itu ada yang lari ke kantor lurah melaporkan kebakaran,” kata seorang warga.
Karena pemadam terlambat dihubungi, ‘si jago merah’ pun leluasa melahap dinding bangunan dari kayu. Mestinya, kata warga lainnya, semua RT memiliki nomor-nomor penting, termasuk pemadam kebakaran. Jika sewaktu-waktu terjadi musibah, bisa segera dihubungi.
Pantauan Bimeks, rumah korban terletak di dataran lebih tinggi. Bangunan rumah sedikit terpisah dengan rumah lainnya, sehingga api tidak menjalar. Pemadam kebakaran pun hanya memadamkan sisa-sisa api yang menghanguskan bangunan.
Belum diketahui berapa nilai kerusakan yang dialami. Namun, tidak ada isi rumah yang berharga selain perabotan rumah tangga. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar