Sabtu, 05 September 2009

Kota Bima Dapat Jatah Tujuh Ekor Sapi Bali

Kota Bima, Bimeks.-
Memacu peningkatan populasi ternak sapi, Kota Bima mendapatkan jatah tujuh ekor pejantan unggul sapi Bali. Jatah itu dapat mengawini induk lokal yang terdapat pada beberapa kelompok ternak. Namun, juga akan mendukung program Provinsi NTB Bumi Sejuta Sapi 2014.
Saat ini, populasi ternak sapi di NTB sekitar 600 ribu ekor, Kota Bima populasinya sekitar 18 ribu ekor yang tersebar pada beberapa kelompok.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima, Sulistiyanto, SPt, mengakui kendala yang dihadapi peternak selama ini adalah minimnya pakan yang berkualitas, sehingga banyak ternak dilepas secara liar saja. “Jika dilepas begitu saja, maka peternak akan rugi karena kawinnya tidak terkontrol, makannya juga tidak terjaga dengan baik,” ujarnya di kantor setempat, Jumat (4/9).
Ke depan, katanya, peternak harus diarahkan kepada intensifikasi dengan menyiapkan kandang, diikat, dan diawasi sehingga dapat mengetahui dan mencatat kapan ternaknya dikawinkan. Kalau ini dilakukan dengan telaten, maka populasinya akan meningkat karena sapi bisa melahirkan sekali setahun.
Hanya saja, jelas Sulistiyanto, peternak masih terkendala pakan ternak yang berkualitas, seperti rumput raja (king gross) dan rumput gajah (penisetum purpureum), sehingga menyebabkan banyak ternak dilepas liar.
Nah, bagaimana dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima terhadap kendala dan pengembangan sapi itu? Saat ini, kata Sulistiyanto, melalui lintas sektoral sedang menyiapkan sumur tanah dangkal yang sekarang ada enam titik yang ditujukan untuk lahan pakan dan minuman ternak.
Enam titik itu, katanya, ada di sekitar kantor dinas, kemudian kelompok tani Makmur Kelurahan Rontu, Bumi Sejahtera di Jatibaru, Doro Nggela Sambinae, Diwu Monca di Lampe, dan Kelompok Bina Bersama di Kelurahan Dodu. “Ini baru direncanakan untuk sumur tanah dangkal dan kita masih menyurvai sekali lagi di lokasi masing-masing,” katanya.
Tidak hanya itu. Katanya, ada juga pembangunan embun dengan kapasitas air sebanyak 170 kubik pada empat titik yakni di Kelurahan Jatiwangi, Kelurahan Kumbe untuk Harapan Makmur dan Mada Oi Mbo, dan Niu Kelurahan Dara. Untuk penyebaran hijau makanan ternak (HMT) disiapkan sekitar lima hingga sepuluh hektare (ha) lahan.
Ke depan, diharapkan peternak agar lebih meningkatkan usaha peternakan dengan pemeliharaan dan pengawasan yang lebih intensif lagi. Bahkan, kalau perlu mulai dari bangun hingga tidur sehingga hasil usaha mereka dapat meningkatkan kesejahteraan. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar