Rabu, 09 September 2009

Kota Bima Dinilai Aman dari Parcel Berbahaya

Kota Bima, Bimeks.-
Sejumlah daerah di Indonesia merazia parsel yang berisi produk makanan dan minuman berbahaya menjelang lebaran Idul Fitri 1430 Hijriyah. Nah, bagaimana dengan Kota Bima? Langkah serupa tidak akan dilakukan, karena paket berbahaya dipastikan tidak beredar di Kota Bima.
Demikian diisyaratkan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Ratnaningsih.
Tidak seperti kota besar lainnya, menurut Ratnaningsih, Kota Bima aman produk tersebut. Hal itu merujuk kebiasaan masyarakat Bima yang jarang menyiapkan parsel walaupun saat Lebaran. Jika pun ada, hanya kalangan tertentu saja seperti pejabat yang kemungkinan menyiapkan parsel. “Kita pastikan aman dari parsel berbahaya, karena jarang orang Bima menyiapkan parsel,” ujar Ratnaningsih di Diskoperindag Kota Bima, Rabu (9/9).
Ratnaningsih mengatakan, merujuk kenyataan itu, razia parsel tidak menjadi atensi penting pemerintah, terlebih karena beberapa waktu lalu Diskoperindag bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram sempat merazia. Namun, hasilnya nihil dari paket itu.
Kendati demikian, diingatkannya, masyarakat mesti tetap waspada dan jeli memerhatikan produk makanan atau menimun sebelu mengonsumsinya. “Jika pun ada parsel itu paling di toko-toko besar, supermarket atau mini market yang sudah kita identifikasi. Pengawasan dan pemantauan tetap kami lakukan, tapi memang tidak ada parsel yang dijual,” ujar mahasiswa STIE Bima ini.
Meski Lebaran Idul Fitri tinggal menghitung hari dan pola konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat, dipastikan Ratnaningsih, razia tidak akan dilakukan. Namun, diharapkan masyarakat ekstra hati-hati terhadap produk berbahaya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar