Senin, 19 Oktober 2009

Angka Pengangguran 2009 Diakui hanya 4,99 Persen

Bima, Bimeks.-
Setiap tahun angka pengangguran di Kabupaten Bima diakui menurun secara signifikan. Tahun ini, angka pengangguran hanya sekitar 9.940 jiwa atau sebesar 4,99 persen.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima, H Makruf, SE, rendahnya angka pengangguran itu karena komitmen pemerintah yang terus mengupayakannya dengan berbagai program strategis. Pengangguran diakui masalah nasional, namun pemerintah daerah tanggap terhadap masalah itu.
Misalnya, kata Makruf, untuk mengurangi jumlah pengangguran pemerintah daerah mengadakan berbagai pelatihan kerja pada berbagai bidang keterampilan. Antara lain las listrik, perbengkelan, mesin tempel, otomotif, pertukangan (kayu), prosesing (makanan), elektronik, menjahit, kecantikan, dan lain-lain.
Setiap tahun, katanya, ada sekitar 280 orang yang dilatih untuk menjadi tenaga profesional dan terampil. Mereka tidak hanya dilatih, tetapi disertifikasi, diberikan sarana dan prasarana usaha sesuai bidang keahlian dan keterampilan yang didapatkan. “Mereka ini bukan hanya memiliki keterampilan, tetapi juga diterbitkan ijin usahanya,” ujar Makruf dikutip Humas dan Protokol Setda dalam pernyataan pers, Sabtu (17/10) lalu.
Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima itu, katanya, disebut program ‘three ini one’. Artinya, pemerintah daerah menyiapkan tenaga kerja terlatih yang dilengkapi dengan pemberian sarana dan prasarana usaha. Program ini diharapkan memiliki efek dalam perekrutan tenaga kerja baru oleh peserta yang telah dilatih.
“Setelah dilatih, mereka akan membuka usaha, tentu saja mereka tidak akan bekerja sendiri, tetapi akan merekrut orang-orang disekitarnya untuk membantu usahanya. Inilah efek yang diharapkan membuka lapangan usaha,” tuturnya.
Apresiasi pemerintah dalam pelaksasanaan program ini, kata Makruf, menunjukkan efek memuaskan dalam mengurangi angka pengangguran dengan tingkat keberhasilan sebesar 86,0 persen. Diakuinya, ada yang belum sesuai dengan keinginan program, misalnya a mereka yang dilatih tidak membuka usaha, itupun karena ada yang lulus PNS. Ada juga yang lebih tertarik untuk mengikuti program kerja ke luar negeri. “Peserta yang sudah diberi usaha akan tetap dievaluasi dan terus dipantau usahanya dan didik bagaimana cara menguatkan manajemen usaha,” katanya
Selain program pelatihan keterampilan, katanya, pemerintah daerah memfasilitasi pemberian bantuan kredit usaha bagi pengusaha kecil. Program ini bekerja sama dengan pihak Koperasi dan Perbankan, Disnakertrans sebagai jembatan yang menghubungkan antara pengusaha dengan pihak Perbankan.
Dari program-pogram itu, tambah Makruf, Kabupaten Bima menyiapkan dana APBD sebesar Rp1,5 miliar dan APBN sebesar Rp500 juta setiap tahun. Karena itu, tidak berlebihan jika program itu menekan angka pengangguran di Kabupaten Bima dibandingkan dengan daerah lain di NTB berada pada urutan terendah, diikuti Kabupaten Sumbawa Barat yang mencapai 6,81 persen.
Tingkat pengangguran tertinggi, katanya, justru terjadi di Kota Mataram sebesar 13,58 persen, kemudian Kota Bima sebesar 12,76 persen. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar