Bima, Bimeks.-
Dalam nomenklatur APBD Kabupaten Bima, ada tiga jenjang pendidikan yang harus dilalui mahasiswa sebelum dilepas untuk mengabdi kepada masyarakat sebagai Tri Darma Perguruan Tinggi. Yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan tersebut murni harus dilalui oleh setiap mahasiswa dalam mengenyam dunia pendidikan.
Hal itu dikatakan Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, saat pelepasan mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima yang akan mengikuti KKN pada beberapa kecamatan di Kabupaten Bima, di aula STKIP Taman Siswa, Kamis (1/10).
Dalam APBD Kabupaten Bima, katanya, dikenal dengan istilah pendidikan tinggi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menyediakan dana bantuan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap perguruan tinggi (PT) dalam menciptakan para sarjana yang handal. Sekaligus sebagai cikal bakal menciptakan generasi bangsa.
Selain itu, katanya, dalam membentuk sikap dan watak generasi muda di tingkat bawah, sektor pendidikan pemerintah membangun sarana dan prasarana edukatif (PAUD) dengan memberikan bantuan alat peraga untuk merangsang otak.
Begitu juga tujuan pembangunan gedung Taman Kanak-Kanak (TK) di setiap kecamatan. Demikian juga dengan pendidikan menengah perhatian pemerintah daerah sudah membangun 25 unit gedung SMP Satu Atap dengan alokasi dana sebesar Rp1,3 miliar.
Tahun ini, katanya, ikhtiar dan komitmen untuk memajukan dunia pendidikan Pemkab Bima akan membangun USB SMAN 2 Wawo. Oleh karena itu, menyongsong UU guru diharapkan seluruh guru harus sarjana (S1), bahkan melanjutkan pendidikan Pascasarjana (S2). Pemkab Bima menyiapkan alokasi dana APBD sebesar Rp550 juta setiap tahun. “Ini semua merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan SDM guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.
Bupati mengharapkan kepada mahasiswa peserta agar ilmu yang diperoleh dari dosen dimanfaatkan dan diterapkan kepada masyarakat di lokasi KKN, sehingga ilmu tersebut berguna bagi masyarakat, juga kepada mahasiswa.
Peserta KKN juga diharapkan dapat membantu sekretaris desa (Sekdes) dalam menertibkan administrasi agar semua kegiatan di desa dapat terarah. Di desa sedang menangani program PNPM PISEW dan PNPM Mandiri, seluruh kecamatan mendapat program ini.
“Bagi desa yang melum merampungkan program itu, mahasiswa dapat mendukung dan membantunya,” katanya. (BE.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar