Rabu, 07 Oktober 2009

Penambangan Mangan Ditolak Massa Mahasiswa

Bima, Bimeks.-
Aksi penolakan penambangan di wilayah Kabupaten Bima, kembali terjadi. Kali ini, dari kelompok mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Anti-Tambang (Granat). Potensi mangan di Kabupaten Bima menjadi salah satu daya tarik investor belakangan ini.
Aksi demo Rabu (7/10) kemarin, berlangsung di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Mereka mendesak Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, mencabut surat keputusan (SK) tentang ijin eksplorasi dan ekploitasi  di seluruh wilayah Kabupaten Bima.  
Somat, anggita pendemo saat orasi meminta Bupati Bima mengevaluasi semua ijin penambangan. “Cabut semua izin tambang di Kabupaten Bima,” tegasnya.
Aksi sempat memanas ketika Somat berusaha merangsek masuk ke pintu gerbang kantor Pemkab Bima. Namun, langsung ditarik aparat hingga sempat memicu suasana gaduh.  Insiden itu tidak berlangsung lama dan suasana aksi kembali normal.
Aksi mahasiswa pun bergeser ke pagar bagian timur. Di sini mereka kembali melanjutkan aksinya. Masih dalam orasinya, mahasiswa meminta semua SK eksplorasi dan eksploitasi tambang di Kabupaten Bima segera dicabut.
Mereka menganggap, hanya sedikit dampak positif dari aktifitas pengerukan bahan galian penambangan. Dampak lebih besar berupa kerusakan lingkungan. Terutama banyaknya lahan pertanian yang akan menjadi sasaran lokasi penambangan.
Aksi mereka tidak mendapat respons dari pejabat Pemkab Bima hingga sekitar Pukul 11.30 Wita. Akhirnya, mereka pun bubar dengan tertib dalam pengawalan aparat. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar