Kota Bimeks.-
Sejumlah penjual kambing di Rumah Potong Hewan (RPH) Bima menilai fasilitas yang ditempati sekarang ini tidak memadai. Blok yang tersedia untuk mengikat kambing hanya delapan lorong, sedangkan jumlah pedagang lebih dari 20 orang.
Seperti dikeluhkan oleh Amirudin, penjual kambing di RPH Bima, Selasa (6/10) lalu.
Dalam satu blok, katanya, diisi seorang pedagang, sehingga pedagang lainnya hanya bisa menumpang pada blok temannya. Atau harus rela berpanas-panas di luar bangunan yang disediakan.
Dikatakannya, pasokan kambing mendekati Hari Raya Qurban bisa mencapai 200-250 ekor setiap hari, karena banyaknya permintaan. Para pedagang pun bebas memasang harga tertinggi dari harga jual sebelumnya. Harga satu ekor kambing naik Rp100.000 hingga 150.000 untuk semua kambing mulai usia 1,5 sampai 5 tahun.
Penjual kambing lainnya, Hasnun, menilai blok itu sempit untuk ukuran ratusan kambing. Oleh karena itu, para pedagang mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima menambah bangunan dan blok untuk mengikat kambing, karena masih banyak lahan kosong di tempat itu yang belum dimanfaatkan.
“Dengan adanya bangunan baru yang lebih besar dan terjaga tingkat kebersihannya, maka pedagang dan pembeli akan merasa nyaman berada di pasar hewan,” katanya. (K03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar