Selasa, 13 Oktober 2009

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Diakui Naik

Bima, Bimeks.-
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima sepanjang empat tahun terakhir ini diakui meningkat. Hal itu dilihat dari aspek PDRB, pertumbuhan ekonomi, investasi, angkatan kerja, inflasi, dan perbankan. Hal itu Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Abdul Wahab, SH, Senin (12/10).
Dijelaskannya, laju perekonomian Kabupaten Bima selama periode 2005-2008 tumbuh sebesar 6,0 persen dibandingkan tahun lalu sebesar sebesar 5,95 persen. Ini berarti pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi NTB 2,56 persen.
Katanya, laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun anggaran 2008 mencapai 5,95 persen, yang terendah terjadi pada tahun anggaran 2005 yaitu sebesar 1,37 persen. Rendahnya pertumbuhan ekonomi pada saat itu, katanya, sebagai akibat rendahnya laju pertumbuhan sektor pertanian yang hanya mencapai 0,14 persen.
Selama empat tahun terakhir ini, katanya, Bupati Bima terus mengupayakan menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan, sehingga pada tahun 2008 pertumbuhan sektor pertanian menempati pertumbuhan tertinggi diantara sektor-sektor ekonomi yang lain yaitu sebesar 7,20 persen. “Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima, meningkat menjadi 5,95 persen. Ini berarti menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi selama 4 tahun terakhir,” katanya.
Selain itu, ujarnya, pendapatan per kapita Kabupaten Bima meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2005 dari Rp2.862 juta, meningkat menjadi Rp2.965 juta pada tahun 2006 hingga 2008 mencapai Rp3.357 juta. Meningkatnya pendapatan perkapita itu merupakan dampak positif pembangunan pada berbagai bidang.
Dijelaskan Wahab, percepatan pertumbuhan adalah satu keharusan yang tetap harus diimbangi dengan pemerataan pembangunan. Bupati mengharapkan pertumbuhan ekonomi ini mampu memberikan perubahan berarti dalam struktur perekonomian lokal yaitu dari sektor pertanian ke sektor industri dan perubahan kelembagaan.
Untuk itu, katanya, laju pertumbuhan ekonomi perlu didukung oleh dimensi pembangunan manusia yang difokuskan dengan menyiapkan manusia terampil dan profesional sebagai subjek pembangunan. Konsep pembangunan manusia adalah pada pada produktifitas, kesetaraan, keberlanjutan, dan pemberdayaan.
Ditambahkannya, untuk mengaktualisasikan seluruh potensi sumber daya manusia (SDM), diperlukan integrasi dari keempat aspek itu agar penduduk dapat menjadi asset yang memungkinkan untuk mendorong pengembangan ekonomi dan promosi inovasi teknologi dan institusional untuk mendorong perbaikan kondisi sosial. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar