Kota Bima, Bimeks.-
Sejumlah warga Lewiroa Kelurahan Manggemaci Kota Bima masih mengeluh. Air sumur bor mereka tak kunjung bisa dikonsumsi lantaran berbau solar dan berwarna kuning kehitaman. Padahal, kebutuhan terus mendesak, meskipun pada sisi lain saat ini PLN Bima menyiapkan saluran air bersih.
Tak hanya soal air. Menurut warga, akumulasi pembakaran minyak solar (fuel oil) dari diesel milik PLN Bima dalam jangka panjang akan mengganggu kesehatan paru-paru, termasuk anak kecil dan bayi, karena hasil pembakaran itu dipastikan menghasilkan gas berancun atau karbon monoksida (CO).
Warga RT 05/02 Lewiroa, Syafrudin Mustamin, mengaku sejak beberapa tahun terakhir, sulit mendapat air bersih sejak peningkatan aktifitas mesin disel PLN Bima. Air sumur yang selama ini diandalkan masih bau minyak, berwarna kuning kehitaman, dan berbusa. Akibatnya, warga tidak berani mengonsumsi. “Kami hanya bisa mandi dan nyuci sebatasnya saja,” ujar Syafuddin di Lewiroa, Kamis (1/10).
Diakuinya, pernah berupaya menggali sumur lebih dalam hingga lebih dari 35 meter, namun hasilnya tak berubah. Diduga akibat pengaruh limbah minyak milik PLN. “Memang sekarang ada pipa air yang disiapkan PLN, tapi airnya kecil. Terkadang bau minyak dan kotor juga,” ujarnya.
Warga lainnya, Ahmad mengaku, sejak lama terpaksa mengonsumsi air berkemasan galon sejak air sumur berbau minyak dan cenderung berbusa, termasuk untuk kebutuhan mandi keluarganya. “Awalnya kami juga sangsi, tapi beberapa waktu lalu petugas mengetes, dengan memantik api di air sumur di sini, airnya terbakar,” ujar Ahmad.
Dia berharap, pemerintah segera memperhatikan keluhan mereka, setidaknya mengoordinasikannya dengan PLN Bima. “Kalaupun tidak ada kompensasi lainnya, kami berharap jaminan air bersih yang bisa memenuhi kebutuhan kami seluruh warga di sini,” harapnya.
Lurah Monggonao, Basuki Widodo, mengaku kerap menerima keluhan warga lingungan Lewiroa, termasuk desakan agar PLN menyiapan saluran air bersih yang memadai. Beberapa kali keluhan itu sudah disampaikannya kepada PLN. “Keluhan itu sudah kami sampaikan, tapi belum juga direspon,” katanya.
Basuki mengisyaratkan dalam waktu tak lama lagi bakal berkoordinasi dan menyampaikan keluhan itu langsung kepada Pemkot Bima dan berupaya memfasiltasi pertemuan warga Lewiroa dengan pihak PLN.
Manajer PLN Bima, Arief Kuncoro, yang dihubungi menegaskan, secara umum, PLN berkomitmen melaksanakan seluruh ketentuan peraturan lingkungan, termasuk menanggapi keluhan warga setempat. Sejak lama, PLN Bima telah menyiapkan saluran air bersih untuk kebutuhan warga setempat.
Diakuinya, sebagai bentuk komitmen PLN terhadap lingkungan, saat ini sedang berupaya mengantungi dokumen lingkungan hidup. “Saat ini dokumen lingkungan hidup kita sedang dirampungkan oleh PKLP Regional,” ujarnya. (BE.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar