Jumat, 24 Juli 2009

Guru Ngaji Sorot Insentif Macet

Kota Bima, Bimeks.-
Guru ngaji di Kota Bima menyoal macetnya pembayaran insentif akhir-akhir ini. Padahal, sebelumnya insentif itu lancar dibayarkan, meski terkadang dalam tiga bulan atau enam bulan sekali. Namun, tahun ini diakui tidak ada kabar beritanya.
Beberapa guru ngaji meminta agar hal itu diperhatikan, karena keberadaan mereka penting untuk menyukseskan program 'Membumikan al-Quran' Kota Bima. "Kita minta kepada Wali Kota Bima agar jangan melalaikan profesi guru ngaji, karena mereka menghidupkan pengajaran al-Quran yang sangat diperhatikan Allah," ujar Jubaidah, seorang guru ngaji kepada Bimeks di Raba, Kamis (23/7).
Dia berharap agar jangan hanya memajukan bidang olahraga saja, tetapi melupakan hal yang fundamental untuk kebahagiaan akhirat. "Paling tidak ada keseimbangan pembangunan yang dilakukan, sehingga Kota Bima menjadi kota pendidikan dan agamais," tuturnya.
Hal senada dikemukakan guru TPQ Al- Ubudiah Kelurahan Rabadompu, Amrillah. Dulu, katanya, insentif guru ngaji selalu diperhatikan, tetapi kini dilupakan. Padahal, jasa guru ngaji banyak mengangkat dan mengharumkan nama Kota Bima dalam ajang STQ maupun MTQ.
Oleh karena itu, dia berharap Wali Kota Bima dan anggota DPRD memerhatikan nasib guru ngaji. Katanya, perhatian guru ngaji di Kabupaten Bima tinggi dan lancar menerima insentif paling telat sekali dalam tiga bulan. "Kenapa Kota Bima tidak mencontoh yang baik seperti itu. Kasihan guru ngaji," katanya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar