Bima, Bimeks.- Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bima, Dra Hj Mulyati membeberkan temuan gabungan komisi C dan komisi D dalam pelaksanaan proyek Unit Sekolah Baru (USB). Dari sejumlah USB yang dipantau, hanya di desa Nggelu Kecamatan Lambu yang bermasalah.
Diakuinya, proyek itu dikerjakan sejak tahun 2007 lalu dan hingga kini belum dituntaskan. Bahkan, pengerjaannya sekitar 65 persen. Selain itu, mutu bangunan tidak sesuai dengan bestek. Sementara USB lainnya, yang ditengarai mangkrak ternyata tidak ada masalah. Beberapa USB dalam tahap perampungan.
"Proyek USB tahun 2007 ada tiga, hanya di Nggelu yang bermasalah. Tahun 2008 ada enam USB dengan dana pembangunan masing-masing sekitar 1,3 miliar rupiah," katanya di DPRD Kabupaten Bima, Kamis (23/7).
Masalah yang ditemukan di USB Nggelu, katanya, kayu yang digunakan kurang berkualitas. Selain pengerjaan baru 65 persen. Kenyataan ini sudah diketahui oleh Dinas Dikpora. "Untuk itu kami meminta agar dinas terkait mengambil alih pembangunannya atau menekan Komite Pembangunan agar menuntaskan USB sesuai dengan bestek," tandasnya.
Namun, kata Ketua PKPB Kabupaten Bima ini, ada hal yang memuaskan. USB di Melaju Desa Laju dapat mengerjakan proyek melebihi bestek. Bahkan, menjadi percontohan untuk sekolah lainnya. "Sekolah itu terlihat sangat bagus, mereka membuat taman dengan anggaran yang ada, meskipun tidak ada dalam bestek," ujarnya.
Beberapa USB lainnya seperti di Roi, Ntonggu, Tolouwi, Kawinda Toi, Bumi Pajo dan lainnya tidak perampungan. Ada yang tinggal memasang keramik saja dan dipastikan hingga 31 Juli tuntas.
"Ada juga USB yang sempat bermasalah dengan tanah, namun semua sudah diselesaikan. Karena salah satu syarat pembangunan USB lahan, yang dijadikan lokasi sudah bersertifikat atas nama sekolah," jelasnya.
Menindaklanjuti temuan USB Nggelu, komisi C dan D akan menggelar rapat untuk menentukan sikap. Selain itu, memanggil pihak yang berkaitan untuk menjelaskan temuan yang ada. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar