Kamis, 30 Juli 2009

Produk Berbahaya terus Diincar


Kota Bima, Bimeks.-
Langkah tim gabungan razia makanan, minuman kedaluwarsa, jamu dan kosmetika berbahaya terus bergulir. Kamis (30/7), tim kembali mengincar sejumlah sejumlah toko dan kios di Kota Bima. Diantaranya di kompleks pasar Raba dan pasar senggol Bima. Hasilnya, ratusan produk berbahaya itu berhasil disita.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Ratnaningsih, menyebutkan, masih sama seperti sebelumnya, razia Kamis dilakukan oleh dua tim, dari aparat gabungan dan SKPD itu. Meliputi toko Gunung Dua, Supermarket Lancar Jaya, Arjuna dan sejumlah toko di kompleks pasar Raba.
“Tim pertama masih menyisir di wilayah barat, sedangkan tim dua ke wilayah timur seperti pasar Raba,” ujar Ratnaningsih di Diskoperindag, Kamis (30/7).
Dikatakannya, hingga kemarin, tim gbaungan berhasil mengamankan ratusan produk makanan, minuman berbahaya seperti Coca-Cola, Fanta, Sprite, Oreo, roti aneka jenis teh dan susu. Umumnya, seluruh produk itu telah melampui batas waktu atau kedaluwarsa. Tim juga mengamankan sejumlah jenis produk kosmetika berbahan kimia yang berbahaya seperti Pounds.
Diakuinya, hingga Kamis tim menyisir ratusan toko dan kios. Hasilnya, hampir seluruhnya ditemukan produk berbahaya itu. “Dari seluruh toko dan kios yang kita sisir, ada saja produk berbahaya yang kita temukan,” katanya.
Ratnaningsih mengatakan, sesuai jadwal, razia akan dilanjutkan Jumat ini meliputi sejumlah gudang sebelum dimusnahkan siang harinya. “Rencananya di pasar raya Bima juga akan kita razia, baru kita musnahkan,” katanya.
Ratnaningsih mengingatkan masyarakat agar selektif dalam memilih dan membeli produk. Teliti sebelum mengosumsi produk yang dibeli untuk memastikan kelayakannya. Apalagi, menjelang bulan suci ramadhan. “Usahakan, teliti dan lihat lagi tanggal dan komposisinya, kalau menukan sudah melampui batas silakan laporkan kepada kami agar jangan sampai ada korban,” pungkasnya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar