Selasa, 21 Juli 2009

Sampah Dam Rabasalo Ancam Kota Bima

Kota Bima, Bimeks.-
Areal dam Rabasalo hingga kini masin dipenuhi sampah. Kenyataan itu mengundang perhatian sejumlah kalangan, termasuk sejumlah pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Cabang Kota Bima, mahasiswa, dan wartawan. Mereka menggalang pengangkatan sampah di lokasi itu.
Sabtu (18/7) lalu, Ketua DPD KNPI Kota Bima, Syarifuddin Lakuy, SH dan Wakil Ketua, Abdul Haris, MSi, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Londa STKIP Bima, dan anggota PWI Perwakilan Bima, Dedy Rosyadi bertemu Wakil Wali Kota Bima, H Qurais H Abidin. Dalam pertemuan awal itu, pemerintah akan menyiapkan kebutuhan dana dan bantuan peralatan berat. Selain itu, pertemuan lanjutan untuk menetapkan jadwal pembersihan.
Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bima Bidang Lingkungan, Abdul Haris, Msi, mengungkapkan, kondisi dam Rabasalo yang dipenuhi sampah hingga saat ini bisa memicu banjir bandang setiap waktu. Hal itu tak lain karena material sampah di lokasi itu sudah membentuk sedimentasi. Jika terjadi banjir, sejumlah lokasi meliputi Kelurahan Penatoi dan Penaraga terancam banjir bandang.
"Jangan heran karena saat ini masih musim kemaru, hujan bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan musibah ala Situ Gintung kecil bisa terjadi di Bima. Lebih baik antisipatif daripada menunggu korban," ujar Haris di kKantor Pemkot Bima, Sabtu (18/7).
Menurut Haris, kendati saat ini kondisi lingkungan atau alam di Bima belum cukup berbahaya, sikap antisipatif seluruh elemen harus tetap digalakkan. Hal itu untku menghindari bencana seperti yang terjadi pada sejumlah daerah lain. Hal itu mengingat sebagian kondisi hutan di Bima mengalami degradasi akibat pembalakan liar.
"Lebih baik menghindari daripada ada korban, karena kalau terjadi banjir daerah sekitar dam Rabasalo seperti Penatoi hingga studio Bima TV/Bima FM pun terancam banjir," katanya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar