Kota Bima, Bimeks.-
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima kembali merawat pasien yang menderita kekurangan gizi atau gizi buruk. Jumat (14/8), giliran Dela (1 tahun) asal Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima yang dirawat intensif.
Hajrah, ibu kandung Dela mengaku, awalnya tidak mengetahui penyakit yang diderita bayinya, itu meski sebelumnya kondisi kesehatan bayi itu kian hari tidak normal. Dia mengalami panas tinggi dan batuk. “Kami kira hanya panas-panas biasa saja, tapi setelah dibawa ke puskesmas baru tahu kalau gizi buruk,” ujar Hajrah di RSUD Bima, Jumat (14/8).
Hajrah mengatakan, penyakit itu karena kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, hanya mengandalkan hasil pertanian, sehingga asupan gizi Dela tidak mampu dipenuhi. Bahkan, saat penyakit mulai tampak, keluarganya memilih menunda membawanya ke Puskemas atau RSUD Bima.
“Jangankan untuk obati anak kami, untuk biaya hidup sehari-hari kami sangat kesulitan, karena suami saya juga seorang petani,” katanya.
Diakui Hajrah, kendati sudah dirawat sekitar tiga hari di RSUD Bima dan sempat dirawat di Puskesmas Monta, tidak pernah mendapat santunan uang dari pemerintah untuk membantu kebutuhannya. Meski demikian, dia sangat bersyukur karena biaya pengobatan anaknya itu ada sedikit tanggungan dari pemerintah. “Hingga saat ini tidak ada uang tunggu yang dikasih, hanya jaminan perawatan saja,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, hampir setiap bulan RSUD Bima tercatat merawat pasien gizi buruk atau gizi kurang dari sejumlah wilayah di kabupaten Bima. Antara lain Sape, Woha, Belo dan Wera. Terakhir, Juli lalu RSUD Bima tercatat merawat tiga pasien gizi buruk asal Langgudu dan Woha.
Berdasarkan catatan Bimeks sejak Januari hingga Agustus ini, penderita GB asal Kabupaten Bima yang pernah dirawat sekitar belasan pasien. Secara umum, berdasarkan pengakuan orang tua pasien kasus itu terjadi karena persoalan ekonomi. (BE.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar