Jumat, 28 Agustus 2009

Dikotomi Sekolah Umum dan Agama masih Terjadi

Kota Bima, Bimeks.-
Perbedaan perlakuan atau dikotomi antara sekolah agama dan umum, dinilai masih terjadi di Kota Bima. Padahal, untuk mengembangkan pendidikan seharusnya tidak melihat label sekolah. Kenyataan itu dirasakan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bima, Drs Abdul Haris, MPd.
Contohnya? Diakuinya, dalam kegiatan lomba olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), MAN 2 kerap tidak diundang. Tidak hanya dirasakan MAN 2, tetapi juga MAN 1. Padahal, dari segi mutu, siswa siap bersaing dengan sekolah umum.
Haris membeberkan, ketika lomba Cerdas- Cermat Koperasi antar-SMA/MA Kota Bima, MAN 2 Kota Bima meraih juara pertama mengalahkan SMAN 4 dan SMAN 1 Kota Bima. Kemenangan itu sekaligus mengantar siswanya menjadi duta Kota Bima untuk tingkat NTB.
Prestasi lain, katanya, diukir MTsN Bima ketika menyabet semua mata pelajaran saat lomba Olimpiade MIPA beberapa waktu lalu. MAN 1 Kota Bima pun lulus 100 persen saat Ujian Nasional. “Kalau kegiatan yang sifatnya bukan lomba, kami dari madrasah selalu diundang. Tapi, kalau lomba terkadang tidak diundang,” keluhnya kepada Bimeks di MAN 2 Kota Bima, Jumat.
Untuk itu, katanya, saat ini terus menggenjot prestasi siswa MAN 2. Tidak hanya dalam bidang pelajaran, namun juga ekstrakulikuler. “Kemarin kami sebagai juara umum dalam rangka ulang tahun Pramuka tingkat Kota Bima dan juara tiga dan empat untuk gerak jalan,” ujarnya. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar