Jumat, 28 Agustus 2009

Hingga Agustus,

Kota Bima, Bimeks.-
Peningkatanan jumlah kendaraan tanpa diimbangi pelebaran ruas jalan raya, rupaya berbuah buruk bagi masyarakat. Setidaknya hal itu dilihat dari angka kecelakaan lalulintas yang meningkat setiap tahun. Khusus di wilayah hukum Polisi Resort Kota (Polresta) Bima, sejak awal Januari hingga pertengahan Agustus 2009 pengendara yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas tercatat 23 orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Unit (Kanit) Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) Satlantas Polresta Bima, Aiptu Drs Agus Salim.
Disebutkannya, hingga pertengahan Agustus angka kecelakaan berat atau meninggal dunia di wilayah hukum Polresta Bima mencapai 23 kasus. Secara umum, kecelakaan itu terjadi merata di sejumlah wilayah meliputi Wera, Sape, Wawo, dan Kota Bima, sebagian besar diawali pelanggaran pengendara terhadap rambu lalulintas.
“Upaya sosialisasi baik melalui penyuluhan di sekolah maupun ketika patroli sudah sering kita lakukan, namun belum mampu membuka pintu kesadaran masyarakat sehingga hal itu membudaya yang berakibat fatal,” ujar Agus di Satlantas Polresta Bima, Jumat (28/8)
Agus mengatakan, selain kategori berat, berdasarkan data Satlantas Polresta Bima angka kecelakaan ringan sejak Januari lalu hingga kini tercatat sebanyak 100 kasus lebih. Sebanyak 52 di antaranya sudah diproses secara hukum. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, selain karena meningkatnya jumlah kendaraan tanpa diimbangi pelebaran ruas jalan raya, hal itu juga disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat atau pengendara.
“Kami hanya bisa mengingatkan pengendara agar selalu ingat jangan sia-sia kan nyawa untuk aspal maka patuhilah aturan jika ingin selamat, karena petugas tak selamanya di lokasi, kesadaran itulah yang penting,” katanya.
Kendati saat ini kesadaran masyrakat terhadap perturan lalulintas cukup minim, Agus yakin lambat laun mulai meningkat seperti di sejumlah daerah lain. Hal itu karena diimbangi oleh upaya aparat yang terus menggenjot pengendara dengan aturan melaksanakan pemantuan atau patroli rutin di sejumlah wilayah yang dianggap rawan kecelakaan. “Patuhi rambu lalullintas dan standar kendaraan, jangan kebut karena keselamatan lebih penting, karena itulah kunci keselamatan yang penting,” katanya.
Meski saat ini volume kendaraan dan kondisi lalulintas di Kota Bima mulai meningkat sejak awal Ramadan, diakui pria berperawakan tinggi ini, masih normal saja. Kendati ada tercatat kecelakaan ringan karena kelalaian pengendara.
Seperti diketahui sebelumnya, kecelakaan tragis pernah terjadi di persimpangan kompleks pasar Raba jalan Soekarno-Hatta. Saat itu, salah satu mahasiswi Politekes Mataram Cabang Bima tercatat meninggal dunia di jalan karena dilindas kendaraan yang melintas di jallan itu. Beberapa kecelakaan berat juga tercatat terjadi di Kecaamatan Sape. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar