Jumat, 28 Agustus 2009

Petugas Kebakaran ‘Curhat’ Soal Buka Puasa dan Sahur

Kota Bima, Bimeks.-
Sejumlah petugas kebakaran Kota Bima ‘curhat’ soal kelancaran tugas saat Ramadan 1430 Hijriyah. Mereka mengaku saat berbuka puasa dan sahur harus meninggalkan kantor. Tak hanya sebagian pegawai, tetapi semuanya. Imbasnya, mereka menguatirkan jika sewaktu-waktu ada kejadian kebakaran saat meninggalkan lokasi, pasti upaya antisipasi lambat dilakukan.
Demikian pengakuan sejumlah petugas kepada Bimeks di Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Bima, Jumat (28/8) siang. Seperti dikatakan A Basyir, Nasar, serta rekannya yang lain.
Basyir mengaku, dulu tahun 2005-2006 ada dana untuk sahur yang disediakan oleh Pemkot Bima, sehingga petugas bisa bertahan di lokasi. Namun, sejak tahun 2007 lalu hingga kni sudah tidak ada lagi. “Saya berharap agar hal itu diperhatikan sehingga petugas lebih tenang melaksanakan tugas,” katanya di basecamp-nya, kemarin.
Apalagi, kasus kebakaran di Kota Bima dalam beberapa waktu terakhir sering terjadi. Seperti Melayu, Bedi, Rabangodu Selatan, dan Saleko.
Dikisahkannya, saat shalat tarawih di mushala kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, pada Senin (24/8) petugas kebakaran berlarian karena ada kebakaran di limgkungan Bedi. Jamaah yang lain pun kaget. Akhirnya tarawih ditinggalkan dan terburu-buru menuju lokasi. Kasus itu menimpa rumah Guntur dan mengakibatkan penggilingan padi yang dimilikinya terbakar.
Hal senada dikatakannya Nasar. Katanya, sekarang ini dana untuk sahur ada sehingga petugas bertahan di lokasi. Sekarang ditakutkan ada kejadian luar biasa saat petugas meninggalkan lokasi. “Kita minta saat sahur ini ada agar tetap siaga,” katanya. (BE.12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar