Senin, 24 Agustus 2009

Eksekutif Serahkan Krisis Mitan pada Distributor

Kota Bima, Bimeks.-
Meski sedang sibuk dengan aktifitas dan kebutuhan Ramadhan, masyarakat Kota Bima tampaknya mesti banyak bersabar. Hingga kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima belum bisa mengatasi kelangkaan minyak tanah (Mitan) yang dikeluhkan masyarakat hingga kini.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kota Bima, Ratnaningsih, mengakui, sepenuhnya pemerintah menyerahkan sepenuhnya persoalan atau krisis Mitan kepada distributor minyak PT Tanone.
“Meski demikian, pemerintah tidak sepenuhnya lempar tanggungjawab, karena persediaan minyak juga bergantung dari distributor, kita hanya bisa mengarahkan,” ujar Ratnaningsih di sela pembukaan pasar Ramadan lapangan Serasuba, Sabtu (22/8).
Dia mengatakan, secara umum, persoalan krisis Mitan di Kota Bima juga terjadi sebagai imbas rencana pemerintah pusat mengalihkan penggunaan Mitan dengan gas elpiji, sehingga distirubusi Mitan pun tidak lancar. Selain itu, persoalan lainnya, saat ini banyak penyalur Mitan namun tidak diimbangi dengan ketersediaan atau stok minyak.
“Karena persoalan itu, kami juga terpaksa selektif memberikan ijin, karena memang hampir lebih banyak pengecer dari pada stoknya,” katanya.
Ratnaningsih memastikan, berdasarkan pantauan pemerintah secara umum, krisis Mitan saat ini bukan disebabkan ulah spekulan atau penimbun. Karena pemerintah juga memberikan atensi khsusus terhadap kelangkaan itu. “Kami tidak main-main, jika memang ada pengecer yang nakal, menjual di atas HET, kami akan tindak dan cabut ijinnya dan masyarakat juga harus proaktif melapor jika ada seperti itu,” ingatnya.
Hingga kemarin sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) seperti Kelurahan Sarae, Penaraga, dan Rabadompu masih mengeluhkan kelangkaan Mitan. Meski sudah lebih dari sepekan, kelangkaan Mitan itu masih terjadi. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar