Kota Bima, Bimeks.-
Empat pecatur mengoleksi 4 Victory Point (VP) dalam babak kualifikasi Kejuaraan Catur Wali Kota Bima Open di Paruga Nae, Senin (10/8). Mereka adalah Chandra Rangga Tuntu (Dompu), Arman Jafar (Sulsel), Dedi Arafi (Riau), dan Amriadi (Riau).
Pada babak ketiga dari lima babak sistem Swis yang dipimpin wasit internasional, I Made Suparka dan wasit nasional, Ir Anggun Nugroho. Untuk babak keempat Chandra menempati posisi pertama, meski ada tiga pecatur lain yang sama mengoleksi 4 VP.
Chandra mengalahkan pecatur Jawa Timur, M Syarif, Amran mengalahkan Andri Anur juga dari Jawa Timur, sedangkan Dedi Arafi mengalahkan pecatur NTB, Andi Muchdar, dan Amriadi juga mengalahkan pecatur NTB, Ardiansyah. “Babak terakhir dari lima babak yang direncanakan, akan dilanjutkan besok (Selasa, Red),” ujar sekretaris panitia, Sofran YB, SAg, MN, usai pertandingan di Paruga Nae, Senin.
Pecatur Kota Bima, Syaifullah mengoleksi 3,5 VP, disusul pecatur Dompu, Ir Fahrudin A Wahab, MSi, Watman W (Banten), M Syarif dan Andri Anur (Jatim), Andi Muchtar dan Ardiansyah (NTB) dan beberapa pecatur lainnya. “Sebanyak 70 pecatur yang lolos babak kualifikasi akan mengikuti babak utama yang mulai digelar, Selasa besok,” katanya.
Bagaimana komentar pecatur Dompu ketika memimpin babak kualifikasi? Chandra yang sehari-hari berdinas pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Dompu, mengaku lega karena bisa menemukan performa terbaik.
Chandra mengaku banyaknya latihan menjelang kejuaraan itu, memungkinkan lebih banyak berpikir pada setiap langkah. Apalagi, beberapa pecatur terbaik dari Jawa Timur itu, bisa dikalahkannya.
“Saya berharap pada babak terakhir besok bisa bermain enjoy, sehingga tidak terbebani kemenangan yang diraihnya pada empat babak awal,” katanya.
Hal senada dikemukakan pecatur Dompu lainnya, Ir Fahrudin A Wahab, MSi. Dia berharap masyarakat Dompu dapat mendukung dan mendoakan 16 pecatur Dompu yang mengikuti kejuaraan itu, agar bisa meraih gelar Master Nasional (MN). “Hingga saat ini kita belum mampu meraih gelar bergengsi itu dibandingkan dengan pecatur Kota dan Kabupaten Bima,” katanya.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu mengapresiasi positif prestasi yang diraih pecatur Dompu, sehingga ke depan mendukung berbagai pembinaan catur yunior dan senior Kabupaten Dompu. (BE.13)
Lima Grand Master Tiba di Bima
Lima dari tujuh pecatur terbaik Indonesia bergelar Grand Master (GM) tiba di Bima tadi malam. Mereka adalah GM Utut Ardianto (Jawa Barat), GM Susanto Megaranto (DKI), GM Ardiansya (Riau), GM Herman Suradiraja (DKI), dan GM Cerdas Baru. Kelima GM itu akan bersaing dengan pecatur lainnya di Paruga Nae, Selasa (11/8).
Sementara Master Internasional (MI) dan Master Fide (MF) yang duluan tiba adalah MI Rody Gunawan (Jatim), MI Irwanto (Kaltim), MI Tirtu (Kaltim), MI Ivan Situru (Lampung), MI Tirta Chandra (DKI). Master Fide (MF) adalah MF Nurdin Askali (Sulsel), MF Mas’ud Firdaus (Sumsel), Kasmiran (Sumsel) Hamdan Lubin (Jabar), dan MF Khairul Anam (Jatim).
GM Utut Ardianto sempat menyaksikan beberapa pertandingan catur babak kualifikasi di Paruga Nae, Senin sore, setelah beristirahat di penginapan Mutmainah. “Persaingan antarpecatur terbaik Indonesia itu bisa disaksikan langsung oleh masyarakat Kota Bima mulai besok,” ujar letua bidang sekretariat, Ir Zuwaid, di hotel La Ila, Senin.
Kesempatan itu, katanya, sulit diperoleh di daerah manapun, kecuali ada turnamen spektakuler seperti di Kota Bima saat ini. Seperti yang dituturkan GM Utut beberapa waktu lalu saat pertemuan dengan Ketua Percasi Kota Bima, Jubair, S KM, Mkes. Kata Utut, apa yang dilakukan oleh Pemkot Bima hal yang luar biasa.
Bahkan, mengutip Utut, Wali Kota Bima, HM Nur A Latif berhak mendapatkan gelar penghormatan sebagai pelopor kejuaraan terbesar di Indonesia. “Kita berharap masyarakat Kota Bima dapat memanfaatkan kejuaraan itu sebagai pembelajaran,” katanya. (BE.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar