Senin, 24 Agustus 2009

Ibu Rumah Tangga Keluhkan Harga Sembako

Kota Bima, Bimeks.-
Menjelang Ramadan, sebagian harga kebutuhan pokok naik. Kenyataan itu dikeluhkan oleh kalangan masyarakat, terutama menengah ke bawah. Meskipun memahami kondisi itu rutin setiap tahun.
Seperti keluhan pengunjung pasar raya Bima, Siska (30 tahun), ibu rumah tangga. Kenaikan harga terus melambung setiap hari sejak awal bulan Ramadan. Pada hari pertama puasa, Sabtu (22/08) lalu, kenaikan harga sembako berkisar antara Rp500-Rp.1000. Lonjakan harga ini diperkirakan akan terjadi selama seminggu. Harga sembako diperkirakan akan berangsur-angsur melorot pada hari-hari selanjutnya naik lagi menjelang Lebaran atau Idul Fitri.
Pedagang di pasar raya Bima, Abdullah, mengaku kenaikan terjadi pada bahan pokok seperti telur. Dari sebelumnya Rp900/butir atau Rp28.000/krak kini naik menjadi Rp1.100/butir atau Rp33.000/krak. Gula pada tiga hari yang lalu masih Rp9.000/kg kini naik menjadi Rp9.500/kg.
Harga daging ayam masih seperti awal-awal Ramadan. Dari sebelumnya Rp28.000/ekor kini menjadi Rp30.000/ekor. Kenaikan harga yang melonjak tajam terjadi pada ikan bandeng. Dari sebelumnya ukuran sedang Rp6.000/ekor kini naik menjadi Rp12.000/ekor.
Dikatakannya, penurunan harga sembako terjadi pada minyak goreng jenis Bimoli. Dari sebelumnya Rp24.000/liter kini turun menjadi Rp23.000/liter. Namun, pada jenis minyak goreng curah justru naik. Dari sebelumnya Rp6.000/liter kini naik menjadi Rp6.500/liter.
Berbeda dengan jenis sembako lainnya. Penjualan makanan pendamping untuk berbuka puasa yaitu kurma, harganya bervariatif. Pada tingkat pengecer berkisar antara Rp24.000/kg-Rp28.000/kg.
Diakui Abdullah, salah satu yang menjadi penyebabnya adalah jumlah permintaan barang yang tinggi di pasaran. Hal ini terjadi karena konsumen membeli secara besar-besaran dengan alasan untuk persediaan selama Ramadan hingga Lebaran.
Abdullah tidak dapat memastikan harga barang selama Ramadan, karena hampir setiap hari terjadi perubahan harga sembako, bergantung dari daya beli masyarakat. “Kita tidak tahu apakah besok harga akan naik atau turun,” tutur Abdullah di pasar raya Bima, Sabtu (22/08) lalu.
Sementara itu, sejumlah ibu-ibu beranggapan selama menjalani ibadah puasa, asupan gizi keluarga harus bertambah dua kali lipat agar stamina tetap terjaga. (K05)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar