Jumat, 28 Agustus 2009

Pacuan Benhur di Sambinae Berujung Bentrok

Kota Bima, Bimeks.-
Bulan puasa mestinya melatih pengendalian diri. Namun, kenyataan lain terjadi di arena pacuan kuda Kelurahan Sambinae Kota Bima. Bentrokan masal terjadi antarwarga, Jumat (28/8) sore. Satu orang luka parah dan dilarikan ke Puskesmas Paruga.
Bentrokan berawal ketika ratusan warga asyik menyaksikan pacuan benhur. Saat lomba yang ketiga, banyak yang tidak menerima kemenangan salah satu benhur.
Mereka menduga ada kecurangan yang dilakukan oleh joki yang satunya. Apalagi, mereka yang protes kalah dalam taruhan dengan nilai signifikan.
Warga yang merasa kalah, tidak menerima ketika ada yang mendengar isu kecurangan. Joki yang menang membantah, jika saat bersenggolan menarik benhur lawannya. Hal itu juga dibenarkan oleh yang lainnya, namun tetap tidak diterima. Apalagi, ada yang menyatakan saat kuda saling pepet ada yang menarik salah satu gerobak kuda sehingga kalah. Ada yang minta agar perlombaan diulang, namun tidak diterima oleh yang lainnya. Ketegangan pun terjadi, hingga saling hantam dengan kayu.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Tidak jelas mana kawan, mana lawan. Sejumlah warga lainnya mencoba melarai, justru nyaris menjadi korban hantaman kayu. Apalagi, diantara mereka ada yang membawa senjata tajam.
Tidak hanya para pria yang terlibat dalam bentrokan itu, para ibu yang taruhan pun pasang badan. Untungnya, aksi itu tidak terus meluas. Sebagian ada yang memilih meninggalkan lokasi menghindari bentrokan.
Satu orang mengalami luka robek di pipi kanan. Tidak jelas apakah terkena hantaman kayu atau benda tajam. Informasi dari warga yang berada di arena pacuan kuda, warga yang terluka dari Rabadompu.
Bentrokan mereda ketika banyak yang lari menyelamatkan diri, sehingga berangsur-angsur arena pacuan kuda sepi. Pacuan benhur itu rupanya sering dihelat setiap sore hari. “Tapi, baru kali ini ada yang bentrok,” kata seorang warga.
Pantauan Bimeks saat terjadi bentrokan seorang pemuda menghunus senjata tajam. Namun, ditahan oleh yang lainnya. Tarik menarik senjata tajam pun terjadi. Ketika ada yang berhasil mengambil alih, direbut oleh yang lainnya. Warga yang datang menyaksikan pacuan itu berasal dari berbagai kelurahan. Tidak ada aparat keamanan yang datang, hingga situasi sepi. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar