Kota Bima, Bimeks.-
Meski sempat terpuruk dalam capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), langkah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Bima menggenjot retribusi kebersihan pada sejumlah kelurahan, ternyata ampuh. Terbukti, kesadaran masyarakat membayar retrbusi dalam dua bulan terakhir ini mulai meningkat.
Kepala Bidang Kebersihan DKPP Kota Bima, H Suaeb HMS, SSos menjelaskan, tidak seperti sebelumnya, realisasi PAD khusus retribusi kebersihan meningkat dratis dari target total yang ditetapkan sebesar Rp400 juta lebih. Kenyataan itu menyusul meningkatnya kesadaran masyarakat membayar retribusi.
“Dari seluruh kelurahan yang sempat mandek bayar retribusi, saat ini semuanya alhamdulillah lancar. Seperti Lewirato sebelumnya tidak ada, satu bulan terakhir mencapai 100 ribu lebih,” ujar Suaeb di DKPP Kota Bima, Rabu (11/8).
Diakuinya, dari 21 kelurahan yang menjadi objek pajak atau pelayanan kebersihan seperti Mande, Sadia, Monggonao dan Rontu tetap rutin membayar retribusi kebersihan. Selama ini, minimnya penbcapaian target PAD DKPP juga karena belum masuknya setoran pihak ketiga. “Jika sudah masuk kami rasa realisasinya akan seimbang, itu juga belum termasuk setoran Pedagang Kaki Lima,” katanya.
Suaeb mengatakan, hingga saat ini DKPP masih mendata dan berusaha menagih retribusi bagi objek pajak yang telah ditetapkan pemerintah bagi SKPD itu. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bima Nomor 11 Tahun 2004, nilai retribusi kebersihan sebesar Rp3.000 bagi sampah rumah tangga, sedangkan sampah toko dan sejenisnya bervariasi hingga puluhan ribu/bulan.
Dari segi pelayanan, diakuinya, hingga saat ini pemerintah terus berusaha menggenjot kinerja personil kebersihan dan penempatan kontainer sampah pada sejumlah kelurahan, terutama yang memiliki volume sampah tinggi. “Sekarang ini, dari 10 armada, dua kali sehari kita tetap mengangkut sampah, termasuk jika ada kelurahan masyarakat terus coba kita tangani,” katanya.
Suaeb menambahkan, selain untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, langkah penataan dan pembersihan juga dilakukan untuk mendukung rencana pemerintah untuk meraih predikat Kota Adipura tahun 2010 mendatang. “Termasuk arahnya ke sana, tapi intinya kita berusaha fokus memberikan pelayanan keberishan yang maksimal kepada masyarakat bukan saja mengejar gelar itu,” pungkasnya. (BE.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar