Bima, Bimeks.-
Figur bakal calon Bupati (Bacabup) Bima Drs H Zainul Arifin, sudah memilih Drs H Usman AK (Wabup Bima saat ini) sebagai calon pendamping dalam kompetisi 2010 mendatang. Lalu, bagaimana sebenarnya respons atau reaksi Usman AK?
Kemarin, sekitar pukul 10.30 Wita, Abuya—panggilan akrab H Zainul Arifin— mendatangi rumah Usman AK. Zainul mengaku kehadirannya untuk melihat cucu Usman. Meski dibalik itu mengakui ingin lebih intens membangun komunikasi politik.
Suasana cair terlihat antara keduanya. Bahkan, banyak kelakar, canda, dan tawa memecah ruangan. Selain itu, sejumlah warga dan akademisi juga hadir. Bahkan, sempat doa bersama, Abuya mendaulat Sekretaris PKB Kabupaten Bima, Drs H Mustahiq memimpin mendoakan pasangan ZAMAN (Zainul-Usman).
Usman pun merasa mantap untuk mendampingi Zainul. Jika desakan berpasangan dengan Abuya untuk kepentingan daerah, maka disetujuinya. Apalagi, dia menilai sosok pria kelahiran Salama itu agamais.
Itu juga sebagai penegasan, bahwa dirinya bukanlah orang yang ambisius. Diakuinya menjadi kepala daerah bukanlah hal yang mudah. Usman pun menyadari ada dua hal yang menjadi kekurangannya. “Saya tidak memiliki energi dan tidak punya uang. Apa yang saya miliki saat ini dari hasil penjualan harta sendiri,” ujarnya di kediamannya.
Apalagi, kata Usman, setiap harinya menerima sekitar 300 pesan layanan singkat (SMS) yang berisi dukungan untuk berpasangan dengan Abuya. Demikian juga dering handphone (HP)-nya tiada berhenti.
“Kami akan membangun daerah ini, menyejahterakan masyarakat. Bukan untuk kesejahteraan saya,” katanya.
Selain itu, Usman, ingin meluruskan kembali falsafah Toho Mpara Ndai Sora Dou Labo Dana. Motto itu sebenarnya sangat bagus untuk membangun kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan diri sendiri.
Selain itu, katanya, pertimbangan menerima pinangan Zainul, karena tidak ada masalah dengan H Najib. Sebelumnya dideklarasikan dengan sebutan AMAN. “AMAN itu kan tinggal menambah Z di depannya, jadilah ZAMAN,” ujarnya.
Tiga bulan terakhir ini, diakuinya, menjadi perenungan. Baginya Allah telah menentukan arah lain, menjodohkannya dengan Abuya.
Keinginan maju menjadi calon Bupati Bima beberapa waktu lalu, lantaran masih ada keraguan Abuya untuk maju. Kini, muncul aspirasi, jika Usman bergabungan Zainul maka peluang menang cukup besar. “Karakter Abuya sudah saya tahu, agamais. Tidak ingin mengorbankan akhirat untuk kepentingan dunia, hanya ingin berbuat untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Bagaimana dengan Zainul? Dia mengaku, ada kesamaan sebagai orang birokrat. Jika nanti terpilih pada Pemilu mendatang, maka akan menciptakan harmonisasi. “Harmonisasi tidak akan terwujud, jika melupakan akhirat,” katanya.
Diakuinya banyak yang pesimis bisa meminang Usman AK sebagai pendamping. Ada yang menyampaikan Usman tidak akan berpaling dan tetap maju sebagai calon Bupati. Namun, keraguan itu terjawab dengan kesediaan Usman bersamanya. “Saatnya ZAMAN berubah,” ujarnya singkat.
Bagaimana dengan deklarasi ZAMAN? Keduanya akan menyerahkan hal itu kepada partai politik (Parpol) yang akan mengusung nanti. (BE.16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar