Kamis, 10 September 2009

Atribut Kampanye Disorot Anggota Dewan

Dompu, Bimeks.-
Anda pernah ke Kabupaten Dompu? Jika melihat jalan protokol atau lokasi strategis lainnya, akan terlihat stiker, baligo dan foto Bupati Dompu, H Syaifurrahan Salman, SE, pada beberapa lokasi umum. Misalnya sekolah. Hal itu disorot oleh anggota DPRD Dompu.
Selain itu, kalangan legislatif juga menyorot penempelan stiker plus gambar Bupati dengan tulisan “Teruskan” pada sebagian mobil dinas (Mobdis).
Bagaimana reaksi mereka? Sejumlah anggota DPRD Dompu menilai, hal itu bisa saja dilakukan pada milik pribadi, asalkan jangan pada fasilitas umum. “Kita sesalkan fasilitas negara dimanfaatkan untuk kampanye. Kalau itu milik pribadi Bupati, tidak masalah,” ujar anggota DPRD Dompu, Sirajudin, SH, Rabu (9/9).
Menurutnya, kenyataan itu sama saja memberikan pelajaran yang salah pada staf dan masyarakat Dompu. Oleh karena itu, Sirajudin meminta, bila ingin kembali tampil tidak perlu menggunakan cara-cara seperti itu. “Namun, tunjukkan kemampuan yang bisa membuat masyarakat semakin simpati,” katanya di Dompu.
Selain itu, dia berharap, Bupati memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan calon lainnya yang ingin tampil. Bila Bupati sudah merasa diri dekat dengan masyarakat dan dikenal, penempelan stiker pada mobil dan foto pada lokasi umum itu tidak perlu dilakukan. “Apalagi, menggunakan fasilitas umum dan milik negara,” katanya.
Hal yang sama juga disorot anggota Dewan yang akan dilantik pada 28 September 2009 nanti, Ilham Yahyu. Dia tidak setuju dengan penggunaan fasilitas negara untuk kegiatan kampanye.
Katanya, kampanye itu untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan masyarakat. “Saya sependapat bila ingin kampanye silakan saja. Tapi, jangan gunakan fasilitas milik negara,” katanya.
Anggota Dewan yang terpilih dari PKNU, Jaharuddin, juga bersuara, Menurutnya, sah-sah saja Syaifurrahman berkampanye, namun tidak setuju jika menggunakan fasilitas negara. “Dia bisa saja melakukan kampanye dengan milik pribadi. Tapi, bila menggunakan fasilitas negara itu hal yang salah,” katanya.
Sementara itu, hingga kemarin, pihak-pihak yang menempelkan stiker, baligo, dan foto yang disorot sebagai ajang kampanye itu belum bisa dikonfirmasi. (BE.15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar