Senin, 28 September 2009

Dana Beasiswa SMPN 1 Soromandi masih Ditelusuri

Bima, Bimeks.-
Keluhan sejumlah guru SMPN 1 Soromandi Kabupaten Bima terhadap indikasi ketimpangan dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sokolah (BOS) dan bantuan beasiswa miskin, hingga saat masih ditelusuri oleh Inspektorat Kabupaten Bima. Dalam kasus itu, kepala sekolah (Kasek) SMP setempat diduga terlibat.
Pembantu Inspektur Wilayah IV Inspektorat Kabupaten Bima, Abdul Gani, SH, mengungkapkan, hingga saat ini masih menelusuri indikasi ketimpangan penggunaan BOS tahun dan beasiswa miskin di sekolah itu. Termasuk memeriksa SPK penggunaan dan pencairan dua dana bantuan itu. “Hingga saat ini kami masih memeriksa dan mengaudit penggunaan BOS di SMP 1 Soromandi, kegiatan sudah kami lakukan beberapa waktu lalu dan saat ini proses masih berjalan,” ujar Abdul Gani di Inspektorat Kabupaten Bima, Senin (28/9).
Diakuinya, beberapa waktu lalu bersama pejabat lainnya, juga telah “menangkap” laporan sejumlah guru di SMPN 1 Soromandi berkaitan dengan indikasi ketimpangan penggunaan dana itu. Bahkan, telah memeriksa sejumlah guru itu. “Laporan itu juga sudah kita terima, sejumlah guru itu juga sudah pernah kita panggil,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Inspektur Kabupaten Bima, Drs Abdul Wahab, mengatakan, secara umum tidak akan pernah menahan atau menangguhkan pencairan dana BOS. Hanya saja, jika memang ada indikasi ketimpangan penggunaan dana itu, Inspektorat bisa saja merekomendasikan penghentian sementara BOS bagi sekolah yang bermasalah. “Kalau kami tidak bisa menahan pencairan BOS, tapi jika semacam rekomendasi kepada Dinas Dikpora bisa kami lakukan,” ujarnya.
Wahab mengisyaratkan, akan memberi atensi khusus terhadap dugaan ketimpangan di sekolah itu, termasuk memanggil dan memeriksa Kasek SMPN 1 Soromandi, Abubakar. Sebelum akhirnya melaporkan hasil pemeriksaan itu kepada Bupati Bima. “Jika memang masalah itu memang benar adanya, akan ada sanksi yang akan diterapkan. Hasil itu juga akan kami sampaikan kepada Bupati Bima,” ujarnya.
Hingga kemarin, Kasek SMPN 1 Soromandi, Abubakar, belum berhasil dikonfirmasi berkaitan dengan dugaan ketimpangan itu. Sabtu lalu, saat dihubungi melalui telepon selularnya, Abubakar memilih tidak mengomentari kasus itu. Malah meminta wartawan agar tidak menulis berita itu. Seperti dilansir Bimeks sejumlah guru SMPN 1 Soromandi, menduga, dana BOS termasuk alokasi untuk honor guru kerap disalahgunakan oleh Kasek. Tidak hanya itu, sejumlah guru juga mengungkapkan, beasiswa siswa miskin di sekolah itu juga tidak pernah dicairkan oleh Kasek itu. Buntutnya, Sabtu lalu sejumlah guru mengamuk dan hampir merusak sekolah itu. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar