Rabu, 30 September 2009

Dua Kelompok Massa Demo

Dompu, Bimeks.-
Dua kelompok mahasiswa berunjuk rasa di kantor DPRD dan Setda Dompu. Mereka menamakan diri Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Mataram (IMPM) dan Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Dompu (GEBMAD). Aspirasi dibawa tidak jauh beda, yakni penuntasan berbagai kasus dugaan korupsi dan beberapa isu lainnya. Mereka pun berdiolog dengan anggota DPRD Dompu.
Wakil IMPM, Muzakir, meminta penuntasan berbagai kasus dugaan korupsi dan legislator benar-benar berjuang terhadap aspirasi rakyat. Massa kecewa dengan kinerja anggota DPRD sebelumnya, bahkan hanya  berkonsipirasi dengan penguasa dalam setiap pengambilan. “DPRD lama tidak membuahkan perubahan bagi daerah ini,” teriak Muzakir.
Masalah kekurangan air di Kecamatan Woja dan banjir yang terus menggenangi Desa Wawonduru dan sekitarnya, juga menjadi fokus perhatian.
Ketika dialog berlangsung, kelompok GEBPMAD beraksi di kantor DPRD Dompu. Akibatnya, diolag sempat tertunda.
Dalam tuntutanya, massa GEBPMAD  meminta DPRD meningkatkan peran dan mewujudkan janji-janjinya. Meneruskan aspirasi rakyat yang belum diselesaikan oleh DPRD lama, misalnya kasus dugaan korupsi, menandatangani kontrak politik, berjanji bertindak bersih dan jujur.
Selain itu, tidak menggunakan biaya perjalanan dinas sehingga  merugikan rakyat. Hal lainnya, tidak mengadakan kunjungan kerja (Bunker) yang hanya menghamburkan uang rakyat. “Kita minta DPRD sekarang betul-betul perjuangkan aspirasi rakyat ,” teriak Ir Mutakun.
Usai dialog, kelompok mahasiswa dan pemuda Dompu-Mataram menuju ke kantor Pemkab Dompu untuk menemui Bupati Dompu H Syaifurrahman.
Namun, karena Bupati tidak ada, massa meminta perwakilan pemerintah. Lama ditunggu, wakil pemerintah belum juga  muncul dan negosiasi pun dilakukan antara Kepolisian, Pol PP, dan mahasiswa. “Yang ada hanya Asisten, dia mau menerima hanya tiga atau lima orang wakil mahasiswa,” ujar Kepala Pol PP Dompu,  Drs H Chairunasa.
Di depan Pendopo, massa menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kesombongan dan keangkuhan seorang pemimpin. Aksi itu dilakoni beberapa mahasiswa dengan pakaian compang- camping dan dipenuhi coretan pada muka dan tubuhnya. (BE.15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar