Selasa, 29 September 2009

Harga Kedelai Cenderung Naik

Kota Bima, Bimeks.-
Petani kedelai di Kelurahan Lampe dan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, boleh tersenyum karena tanaman kedelai yang mereka rawat beberapa bulan terakhir ini mulai dipanen. Meski sebelumnya harus berjuang untuk mengairi dengan mesin.
Tidak hanya itu. Harga kedelai cenderung meningkat dari musim panen tahun lalu. Harga yang ditawarkan pembeli sekitar Rp450 ribu hingga Rp500 ribu/kuintal.
Pantauan Bimeks pada beberapa kawasan di Lampe dan Kodo, Selasa (29/9), sebagian petani mulai memanen, terutama di so Nggeru, Jangkara, Hidirasa, Niu, sedangkan so Tolo Kodo belum memanen dan diperkirakan beberapa hari lagi.
“Harapan kita adalah meningkatnya harga kedelai di pasaran, apalagi petani banyak mengeluarkan biaya untuk mengairi karena harus menggunakan mesin dengan pipa yang panjang,” ujar petani di so Nggeru Lampe, Iwan, saat menyabit kedelainya, Selasa.
Saat panen kali ini, katanya, mengundang rekan-rekannya. “Kita kerja bareng membantu orang tua. Setelah ini kita bantu lagi teman yang lain,” katanya.
Kendala pengerjaan, katanya, panas mata hari cukup menyengat, sehingga penyabitan dilakukan sedikit demi sedikit. Saat penggilingan tidak ada masalah karena mesin disewa.
Usai penggilingan nanti, katanya, langsung dijual dan beberapa pembeli ada yang datang langsung di lokasi pertanian. Mereka masih menawar seperti tahun lalu sekitar Rp450 ribu hingga Rp470 ribu/kuintal. Petani berharap agar harga lebih tinggi dari tahun lalu.
Hal senada dikemukakan petani kedelai di so Niu Lampe, Siti Mariam dan Raodah. Kebahagiaan petani jika tanamannya berhasil dipanen, meski terkadang biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang diperoleh.
“Maunya kita harga yang ditawarkan lebih tinggi lagi agar keringat yang keluar seimbang dengan hasil yang diperoleh,” kata Mariam yang diamini rekannya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar