Selasa, 29 September 2009

Pengojek Kabur, Mahasiswa Ditonjok

Kota Bima, Bimeks.-
Unjuk kekuatan aparat Kepolisan menimpa warga sipil. Kali ini menimpa Nurdin (23), mahasiswa salah satu perguruan tinggi (PT) di Makassar, Selasa (23/9) pagi. Tanpa alasan yang jelas, korban mengaku ditonjok seorang oknum aparat Kepolisian sesaat setelah berhenti di depan Pos Polsek Rasanae Timur. Saat itu ada razia lalulintas.
Pemuda asal Karumbu Kecamatan Langgudu itu mengaku, kekerasan yang menimpanya itu berawal saat melintas di jalan itu dari arah timur dengan membonceng motor pengojek sekitar pukul 08. 00 Wita. Saat itu, pengojek tiba-tiba berhenti di sekitar Pos Polsek Rasanae timur karena melihat razia lalulintas.
Saat itu, Nurdin pun ikut turun dari kendaraan. Namun, saat yang bersamaan pengojek yang memboncengnya meloloskan diri dari razia saat itu. Tanpa basa-basi dan penjelasan apapun, seorang oknum polisi yang tampak geram mendekati dan menonjok mukanya.
“Saya sangat heran. Tiba-tiba muka saya ditinju, kemudian dimaki-maki dan dituduh bersekongkol berusaha kabur dan mengelabui polisi. Padahal, saya tidak tau apa-apa, hanya dibonceng motor pengojek,” ujar Nurdin di Rabadompu, Selasa (29/9).
Dia mengatakan, sebagai pengayom masyarakat, polisi tidak semestinya bertindak kasar atau unjuk kekuatan fisik. Apalagi, jika hanya menanyakan kelengkapan berkendaraan saat berpatroli. “Kami mengerti polisi melaksanakan tugasnya, tapi apa ada aturan yang mengijinkan polisi memukul masyarakat,” katanya.
Dalam pandangannya, apa yang dilakukan oknum polisi itu bentuk pelecehan terhadap hukum, bayangkan bagaimana nasib masyarakat lain jika polisi masih bersikap seperti itu.
Sekjen Himpunan Mahasiswa Bima- Makasar itu mengancam bakal melaporkan kasus kekerasan yang menimpanya itu. Setidaknya, diharapkan tidak ada unjuk kekuatan fisik tanpa alasan dari aparat Kepolisian yang menimpa masyarakat sipil lainnya. “Sudah pasti kasus kekerasan ini akan kami laporkan,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Rasanae Timur, IPDA Teguh, saat dihubungi wartawan mengaku masih memroses kasus kekerasan yang dilakukan anak buahnya itu. “Mohon maaf, untuk sementara kita proses dulu,” ujar Teguh di Polsek Rasanae Timur, Selasa. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar