Rabu, 30 September 2009

RSUD Bima Rawat Pasien Gizi Kurang

Kota Bima, Bimeks.-
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima kembali merawat pasien gizi kurang. Jika sebelumnya pasien yang dirawat rata-rata dari Kabupaten Bima, Rabu (30/9) yang dirawat Tiara (2 tahun), asal Rabadompu Kota Bima.
Putri pasangan Yustina dan Islafil itu dirawat sejak lima hari lalu dengan gejala awal kesulitan makan dan gangguan pencernaan. Namun, setelah beberapa hari dirawat, Tiara dipastikan dokter setempat mengidap gizi kurang. Kondisi bayi itu perutnya membuncit, pipinya tampak tirus, hampir sama dengan ukuran lengannya yang kecil hanya dibungkus sedikit daging.
Ibu pasien, Yustina, mengaku awalnya tak menduga anak sulungnya itu bakal menderita gizi kurang, kendati saat dirawat di Puskesmas Asakota, beberapa waktu lalu, dokter memperkirakan putrinya itu kurang gizi. Walau demikian, diakuinya pula, kebutuhan makanan bagi putrinya itu kurang terpenuhi akibat persoalan ekonomi yang membelit keluarganya.
Dia dan suaminya hanya mengandalkan pekerjaan musiman sebagai petani. “Untung-untung saja sekarang ada Jamkesmas, kami tidak tahu lagi bagaimana jadinya kalau tidak ada asuransi,” ujarnya.
Diakuinya, sebenarnya, sekitar satu tahun lalu memang kerap sakit, puncaknya beberapa bulan lalu, nafsu makan Tiara menurun disertai sulit buang air. Akibatnya, kondisi badannya pun menurun.
Kepala Ruang Anak RSUD Bima, Sri Eniwati, mengaku, bayi Tiara merupakan pasien gizi kurang satu-satunya yang dirawat, setelah berselang sekitar sebulan RSUD Bima tidak merawat sejumlah pasien seperti itu. “Baru kali ini lagi ada pasein gizi kurang yang kami rawat, cukup lama jedanya,” ujarnya.
Sri memperkirakan, penderit di Kota dan Kabupaten Bima masih banyak. Hal itu tidak terlepas akibat minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit itu. Sebagian masyarakat membawa anaknya ke rumah sakit jika kondisi anaknya sudah parah, karena penyakit penyertanya.
“Rata-rata pasien gizi buruk atau kurang yang dirawat setelah ada penyakit penyertanya. Kalau kalau belum ada tanda gawat sepertinya masyarakat enggan langsung membawanya ke rumah sakit,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak awal tahun 2009 RSUD Bima tercatat sudah merawat puluhan merawat pasein gizi buruk dan gizi kurang. Sebagian besarnya didominasi warga Kabupaten Bima yang berasal dari wilayah Woha, Langgudu, dan Sape. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar