Bima, Bimeks.-
Peristiwa tragis menimpa Indra (7 tahun), warga Desa Maria Utara Kecamatan Wawo di kolam renang Pesanggrahan Oi Wobo, Rabu (7/10) sekitar pukul 13.00 Wita. Siswa kelas I SDN 2 Maria ini, diduga meninggal setelah berlarian dengan dua rekannya di pinggir kolam itu.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Wawo, tetapi nyawanya tak tertolong.
Bagaimana peristiwa itu terjadi? Ahmad Kadafi, kakak korban menjelaskan, kaki Indra terpeleset dan jatuh di kolam renang, sementara korban belum bisa berenang. Dua rekan bermainnya, Afan dan Adi, tak kuasa menolong korban karena keduanya belum mahir berenang.
Satu rekan kebingungan berlarian memanggil orang untuk menolong rekannya, sementara rekannya yang lain hanya mampu menatap air yang di dalamnya ada rekannya yang sedang membutuhkan pertolongan segera.
Katanya, sempat melihat ada gelembung air yang keluar dari mulut Indra, tetapi apa hendak dikata, tak bisa ditolong. Warga sekitar yang datang beberapa saat setelah kejadian tak bisa menyelamatnya nyawa korban karena tubuhnya sudah mengambang di permukaan air kolam.
“Saya kaget saat diberitahu bahwa adik saya meninggal. Padahal, belum lama berselang adiknya sempat berdialog banyak. Bahkan, saya melarang untuk kemana-mana,” ujar Ahmad Kadafi usai penguburan di Maria Utara, Rabu.
Menyaksikan jasad korban yang sudah kaku, dia tak kuasa menahan sedih. Beberapa saat sebelum korban meninggal, dengan adik tirinya mengutak-atik beberapa kaset video game sebelum meninggalkan rumah.
Dia sempat berjanji akan mengajarkan adiknya pintar membaca. Bahkan, mengijinkan bermain video game asal mau tidur di rumahnya. “Saya sedih karena beberapa hari terakhir sering datang ke rumah dan banyak bicara. Apalagi, sebelum ke kolam sempat dilarangnya,” katanya.
Maenah, ibu korban hanya bisa menangis merontak-ronta saat menyaksikan anak semata wayangnya tergolek kaku di Puskesmas Wawo. “Memang saya dan ibu tiri saya sebelumnya sempat bermimpi kedatangan almarhum M Ali, adik bapaknya. Menjemput korban, tetapi kita anggap mimpi itu hanya bunga tidur saja,” katanya.
Diakuinya, keluarganya pasrah saja menerima takdir Allah itu. Hanya saja, kaget karena adiknya banyak berdialog, tetapi sayang ternyata pertemuan itu merupakan yang terakhir. “Saya sangat menyayanginya dan sudah beberapa kali saya ingin tidur bersama di rumah ibu kandung saya, tetapi kini Indra sudah tiada,” tuturnya. (BE.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar