Kota Bima, Bimeks.-
Menjelang ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Guru di Mataram, 15-18 November mendatang, seleksi atlet mulai dilakukan Sabtu (10/10) lalu. Sesuai rencana, duta Kota Bima yang lolos seleksi akan ambil bagian dalam 10 cabang olahraga (Cabor) dan seni. Masing-masing, bola voli, tennis meja, tenis lapangan, takraw, catur, seni tarik suara (lagu pop), seni tari kreasi, seni tari, dan puisi.
Pembukaan tahapan seleksi Porseni Guru Kota Bima tahun 2009 dilakukan melalui prosesi upacara di lapangan Pahlawan dan diikuti ratusan guru dan murid. Upacara pembukaan dipimpin Asisten I Kota Bima, Syahrullah, SH, MH, yang ditandai dengan pelepasan balon.
Ketua panitia Porseni Guru Kota Bima, Drs Syahbudin mengatakan, seleksi merupakan salah satu tahapan untuk memastikan para duta bisa mengharumkan nama daerah. Tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga menjaga sportifitas.
Dia mengatakan, selain bidang seni, sesuai rencana panitia akan menyeleksi masing-masing duta dari 10 Cabor dan seni yang akan diselenggarakan di Mataram. “Ada 10 cabang olahraga dan seni yang akan kita ikuti,” katanya.
Ketua PGRI Kota Bima, Drs H Sudirman mengatakan, Porseni guru merupakan salah satu bagian dari eksistensi atau kiprah dalam mengibarkan dunia pendidikan, karena melalui itu guru akan diarahkan melatih sportifitas yang bisa diteruskan kepada murid-muridnya. “Kegiatan ini diikuti dan didukung sepenuhnya oleh pengurus dan anggota PGRI,” ujar Sudirman.
Dikatakannya, sebelumnya, tahun 2002 lalu kontingen Kota Bima juga tercatat mengikuti Porseni guru yang dilakasnakan di Sumbawa Besar. Porseni Mataram bulan November mendatang merupakan, kegiatan kedua yang akan diikuti guru Kota Bima.
Sudirman mengaku, hingga saat ini guru sangat membutuhkan perhatian pemerintah, padahal suntikan dana diperlukan untuk pengembangan profesional dan standar kompetensi. Pada satu sisi, dedikasi guru dalam sistem sertifikasi atau portofolio tercatat maksimal 24 jam. Padahal, dalam melaksanakan tugas guru tidak terikat oleh waktu. “Menurut kami, jam guru mengajar yang dicantumkan masih kurang, karena selain di sekolah, sesungguhnya guru juga mengajar di luar sekolah,” katanya.
Persoalan lainnya, khusus di Kota Bima saat ini guru terbentur sistem dalam mengajukan kenaikan pangkat atau golongan maksimal. Terbukti, hingga saat ini guru yang memiliki golongan maksimal hanya satu orang yakni Kepala SMA 1 Kota Bima dengan pangkat IV/C. Sisanya, sebagian guru masih tertahan pada golongan IV/a.
Asisten I Setda Kota Bima, Syahrullah, SH MH mengatakan, keberadaan guru saat ini bagaimana dua sisi mata uang. Tingkat kemampuan, kualitas siswa sepenuhnya bergantung dari guru. Meski tak banyak, saat ini pemerintah memberikan cukup banyak perhatian agar dapat maksimal membangun dunia pendidikan.
Selain parade drum band pelajar, dalam pembukaan Porseni Kota Bima itu, juga tampil sejumlah kelompok tarian oleh siswa. (BE.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar